Budaya-Tionghoa.Net | Ada suatu masa di Tiongkok dimana ada begitu banyak aliran kepercayaan. Dimasa Dinasti Tang misalkan , ada ajaran Persia [Mazdaisme , Zoroastrianism , Manicheanism, dstnya] , Islam , Kristen Nestorian , Buddha dan tentunya , Confucianisme dan Taoisme. Dari kemunculan berbagai religi itu , interaksi diantaranya tidak terhindarkan.
Misalkan salah satu figur seperti Kwan Im. Ada berbagai teori bahwa Kwan Im , salah satunya itu dibilang dari pengaruh Kristen Nestorian. Pada masa Dinasti Tang , Kristen Nestorian berkembang di Tiongkok , tapi teori ini masih mentah dan tidak berdasar. Kwan im yg aslinya pria dibuat menjadi wanita dengan beberapa faktor. Salah satunya adalah budaya maternalistik yang masih tersisa, juga ada pengaruh dari Wu ZeTian.
|
Teori lain seputar Kwan Im adalah sebagai berikut
1. Wu ZeTian, kaisar wanita dinasti Zhou/Tang
Wu ZeTian dikenal sebagai pelindung Buddhisme terutama yang berada di daerah utara Tiongkok. Dalam rangka “balas jasa” Wu ZeTian dijadikan sebagai ikon Guan Yin. Wujud Wu ZeTian sebagai Guan Yin juga konon membantu menyelamatkan banyak tempat ibadah Buddhisme ketika pada masa selanjutnya mereka dipersekusi karena dianggap terlalu banyak menimbun harta dan merusak ekonomi negara.
2. Guan Yin sang pemberi anak
Konon jaman dulu pasangan yang tidak punya anak akan minta anak ke Guan Yin (sekarang juga banyak). Nah biasanya patung Guan Yin ditaruh di kamar si wanita yang meminta anak. Budaya jaman itu adalah sesuatu yang melanggar moral dan etika bila kamar seorang wanita ada seorang lelaki yang bukan kerabatnya. Karenanya konon ini salah satu faktor pencetus berubahnya Guan Yin menjadi wanita.
3. Faktor filosofi Buddhisme
Guan Yin sebagai Bodhisatva/makhluk suci tidaklah berjenis kelamin, jadi dia bukan lelaki ataupun wanita, jadi sah-sah aja mau dibuat seperti apa. Bahkan di banyak budaya, Guan Yin diwujudkan menjadi tipe maskulin pembawa senjata yang fungsinya menaklukkan kejahatan (contoh: di Tantrayana Tibet dan Tantrayana Singhon)
Budaya-Tionghoa.Net |