Budaya-Tionghoa.Net| Banyak orang Tionghua–terutama yang tidak menguasai bahasa Tionghua–yang menganggap bahwa satu marga mempunyai satu penulisan Latin yang seragam. Saya beberapa kali bertemu dengan orang yang bermarga LIAO. Pada umumnya mereka menanyakan bagaimana penulisan (huruf Latin) marga saya. Apakah Liauw, Liaw, Liau, Liao. Kalau penulisan huruf Latinnya sama, berarti marga saya sama dengan marga mereka, kalau berbeda berarti marganya beda. Padahal huruf zhongwen-nya sama. Sepupu saya yang bermarga Lim juga beberapa kali bertemu dengan yang bermarga Liem, Lam, dan Lin. Apakah marga mereka sama?
|
Keturunan Tionghua di Indonesia terdiri dari berbagai suku. Yang banyak ditemui adalah suku Hokkian, Hakka, Tiociu dan Konghu. Penyebaran suku-suku ini tidak merata, ada suku-suku yang dominan di suatu tempat, ada juga yang tersebar merata, misalnya: orang Hokkian yang dominan di Sumatera Utara , Riau Daratan, Sumatera Selatan , Jawa Tengah, Jawa Timur . Orang Tiociu dominan di Pontianak dan Riau Kepulauan. Orang Hakka dominan di Bangka-Belitung dan Kalimantan Barat. Karena bahasa mereka berbeda, pengucapan marga (dan nama) mereka pun berbeda.
Berikut ini adalah permasalahan dalam penulisan marga (dan nama) Tionghua dalam huruf Latin : (1) Perbedaan suku , (2) Perbedaan sub-dialek dalam suku yang sama , (3) Perbedaan cara pembacaan. (4) Tidak ada standar dalam penulisan Latin.
PERBEDAAN SUKU
- Nio Joe Lan (Penulis) : marga 梁 , Liang (Mandarin), Nio (Hokkian-Ciangciu) , Niu (Hokkian – Cuanciu dan Hokkian – Emng), Nio(Tiociu), Liong (Hakka) , Leung (Konghu)
- Li Ming (penyanyi Hongkong) : marga 黎 , Li (Mandarin) , Le (Hokkian), Tiociu: Loi (Tiociu) , Li (Hakka) , Lai (Konghu)
- Ang Chit Kong (ketua KaiPang) -> marga 洪, Hong ( Mandarin) , Ang (Hokkian) , Ang (Tiociu) , Fung (Hakka) , Hung ( Konghu)
PERBEDAAN SUB DIALEK DALAM SUKU YANG SAMA.
Orang Hokkian di Indonesia umumnya terdiri dari tiga kelompok dialek, yaitu Cuanciu (Quanzhou), Ciangciu (Zhangzhou), dan Emng (Xiamen). Penulisan marga orang Hokkian di pulau Jawa dan Sumatera Utara umumnya menggunakan dialek Ciangciu. Penulisan orang Hokkian di Riau dan Jambi umumnya menggunakan dialek Cuanciu. Hal yang unik terjadi di pulau Jawa, walaupun banyak orang Cuanciu dan Emng, penulisan nama mereka menggunakan dialek Ciangciu. Mungkin karena orang-orang yang lebih dahulu datang ke pulau Jawa adalah orang-orang Ciangciu(?). Orang Hakka di Kalimantan Barat dan Bangka-Belitung umumnya menggunakan dialek Hoi-Liuk (Hai-Liu), sedangkan orang Hakka di pulau Jawa menggunakan dialek Moiyan (Meixian).
Contoh:
- Oey Yok Su (ketua Pulau Thohua / Bunga Persik) : marga 黃, Huang ( Mandarin) , Ng (Hokkian-Cuanciu dan Hokkian Emng) , Wni (dibaca “ui” dengan sengau : Hokkian – Ciangciu) , Ng (Tiociu) , Wong (Hakka-Moiyan) , Bong (Hakka-Hoiliuk) , Wong (Konghu) .
- Poey Sie Giok (pendekar Shaolin) : marga 方, Fang (Mandarin) , Png (Hokkian-, Cuanciu dan Hokkian-Emng) , Pnui (Hokkian-Cuanciu), Pung (Tiociu) , Fong (Hakka) , Fong (Konghu)
- Yo Ko (pendekar rajawali berlengan satu) : marga , Yang (Mandarin) , Ynu dibaca “iu” dengan sengau (Hokkian-Cuanciu dan Hokkian-Emng) , Yno dibaca “io” dengan sengau (Hokkian-Ciangciu) ,Yno (Tiociu) , Yong (Hakka-Moiyan) , Jong (Hakka-Hoiliuk) , Yeung (Konghu)
PERBEDAAN CARA PEMBACAAN
Huruf-huruf yang mempunyai lebih dari satu lafal. Yang ini tidak terlalu banyak. Dan terjadi pada marga yang sedikit jumlahnya.
Contoh:
- Marga 易, Yi (Mandarin) , untuk marga dalam bahasa Hokkian huruf 易 ini ada yang membaca Ek ada yang Yao (seperti YAQ KING, -> mandarin (kitab) Yijing).
- Marga 田, Tian (Mandarin) , untuk marga dalam bahasa Hokkian huruf 田 ini ada yang membaca Tian ada yang membaca Chan .
- Marga 樂, untuk marga bahasa Mandarin ada yang membaca Le (seperti kuaiLE) ada yang membaca Yue (seperti yinYUE). Dalam bahasa Hokkian ada yang membaca Lok (seperti khuaiLOK) ada yang membaca Gak (seperti yimGAK).
TIDAK ADA STANDAR PENULISAN DENGAN HURUF LATIN
- Marga 郭, Guo (Mandarin) , Kue ( Hokkian-Ciangciu) . Di sini ada yang menulis: Kwee (misalnya: Kwee Tek Hoaij), ada yang menulis: Kwik (misalnya: Kwik Kian Gie).
- Marga 林, Lin (Mandarin) , Lim (Hokkian) . Ada yang menulis: Liem (misalnya: Liem Swie King) dan ada yang menulis: Lim.
- Marga 許, Xu (Mandarin) , Kho (Hokkian) . Ada yang menulis: Kho (Kho Ping Hoo), Khou, Khouw (Khouw Kiem An)
- Marga黃, Huang (Mandarin) , Wni baca “ui” dengan sengau (Hokkian-Ciangciu) . Ada yang menulis: Oey, Oei, Wee
- Marga 白, Bai (Mandarin) , Peh (Hokkian) . Ada yang menulis: Pek, Peh, Pee.
Karena berbagai hal diatas maka perlu dibuatkan standard penulisan marga (termasuk dalam berbagai dialek). Masalahnya, siapa yang mau dan sanggup melakukannya? Mengingat tidak ada orang / organisasi / pemerintah yang bisa ‘memaksakan’ standard yang baru untuk dipakai oleh semua orang. Contoh penerapan standard baru yang berhasil adalah penggunaan Hanyupinyin untuk penulisan bahasa Mandarin, yang‘dipaksakan’ oleh pemerintah PRC.
salam,
King Hian