Budaya-Tionghoa.Net | Rakyat Tiongkok mulai bereksperimen dengan cara menghormati orang yang sudah meninggal dengan hanya mengklik mouse. Ini menjadi fenomena bertepatan dengan Festival Ceng Beng. Ceng Beng adalah salah satu event terpenting bagi bangsa Tiongkok untuk menghormati orang tua atau leluhur yang sudah meninggal dunia.
|
Di masa modern ini , banyak orang dari berbagai daerah bertumpuk di kota besar untuk memperbaiki taraf kehidupan. Dengan demikian mereka kadang berada di tempat yang semakin jauh dari kampung halamannya. Seiring dengan pesatnya roda perekonomian bergulir , tekanan dalam dunia kerja juga semakin besar, sementara liburan yang semakin singkat , dan wilayah Tiongkok yang sangat luas membuat pekerja kantoran tidak dapat mudik ke kota asalnya dan segera balik ke kota tempat mencari nafkah.
|
Seperti diberitakan oleh China Daily . Sejak liburan menjadi makin singkat, Song Qin, seorang konsultan hukum berbasis di Beijing, tidak dapat kembali ke kota asalnya di propinsi Anhui , Tiongkok Timur, untuk memberikan penghormatan kepada kakek almarhum. Song lantas beralih pada alternatif lain untuk menunjukkan rasa hormat setelah mendirikan makam online untuk mereka. Biaya untuk setiap makan sekitar 10 Yuan (1.5 USD / IDR 15000). Biaya ini lebih murah daripada membuat makam yang sebenarnya yang bisa mencapai biaya puluhan ribu yuan. Dalam makam online , para pengguna bisa menaruh foto dan cerita kenang-kenangan. Salah satu situs yang menyediakan layanan online adalah 1000soul.com .
Alasan positif bagi layanan makam online ini adalah mengurangi biaya makam dan juga mengurangi biaya transportasi jika terjadi event penting seperti ChengBeng. Ditengah kesibukan masyarakat urban yang penuh dengan tekanan kerja. Pemakaman online menawarkan alternatif lain. Dalam dunia global , seseorang bisa berada sangat jauh dari kampung halamannya. Baik dalam wilayah Tiongkok sendiri yang sangat luas atau berada di luar negri.
Pihak yang kontra berpendapat bahwa nilai-nilai penghormatannya menjadi berkurang dengan layanan seperti ini. Mengurangi nilai budaya dengan tradisi menghormati leluhur yang begitu kental seperti rakyat Tiongkok. Kadang event tahunan seperti ini juga sebagai sarana menjaga tali persaudaraan yang kadang lokasinya berjauhan satu sama lain. Ritual membungkuk dan memberi hormat tidak bisa di gantikan dengan hanya mengklik mouse.
Hasil survey mengatakan bahwa hanya 11 persen responden yang memilih layanan seperti ini . Sisanya masih memandang penting pemakaman tradisional.
Bagaimana menurut anda ?
Catatan : Tulisan ini dipindahkan dari bentara.asia yang sudah tidak aktif lagi.
Shinmen Takezo
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua