Budaya-Tionghoa.Net | Sore ini, sambil surfing ke Internet, ketemu ceritera pendek Bayangan Punggung yang disinggung Jin Yong dalam tulisan non-cersilnya berjudul Begajul Cilik Wei Xiaobao yang saya terjemahkan itu. Karena ceritera ini disebut sebagai ceritera pertama dalam sastra Tionghoa yang menggambarkan hubungan antara ayah dan anak, dan juga cuma dua halaman, saya terus langsung mengalihbahasakannya. Ceriteranya sih terasa cengeng, pengarangnya sampai berulangkali mengucurkan air mata. Tetapi sebagai seorang anak yang meninggalkan rumah di usia muda dan kini harus melihat tiga orang putranya pergi satu persatu dari rumah, ada yang menggugah dari ceritera ini. Makanya saya langsung mengetikan ke dalam bahasa Indonesia, hitung-hitung sebagai pelengkap terjemahan Begajul Cilik yang lalu. Saya tak tahu apakah tulisan ini pernah diterjemahkan atau tidak. Tapi karena ini salah satu karya yang sempat disinggung oleh Jin Yong, jadi walaupun istri saya bilang judul Bei Ying atau bayangan punggung ini koq rasanya seperti judul pasaran dalam berbagai ceritera dan lagu yang sering dia dengar dulu, tetapi saya sudah terlanjur terjemahkan, maka saya lampirkannya di sini. Selamat menikmati! Salam, Aris.