Author: Ardian Zhang
Sastra di Zaman Tiongkok Dulu
Budaya-Tionghoa.Net | Periodesasi kejayaan sastra di Tiongkok, ditandai dengan zaman dinasti Tang ( 518 – 906 ). Zaman itu sering disebut zaman-emasnya-sastra. Menurut catatan sejarah, pada zaman itu ada sejumlah 2200 penyair dan telah menghasilkan 50.000 puisi.
Sesudah Candranaya dan SMAN2 Hancur . Lalu ?
Budaya-Tionghoa.Net | ADA sebuah makam kuno yang terlupakan di Gang Taruna, Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat, yaitu makam tokoh pionir perantau Tionghoa bernama Souw Beng Kong (1580-1644) yang diberi jabatan Kapiten Non Militer oleh VOC sejak tanggal 11-10-1619 s/d 8-4-1644. Ketika itu daratan Tiongkok masih berada di bawah kekuasaan Dinasti Ming, jadi orang Tionghoa saat itu belum memakai kuncir di kepalanya. Tempat kelahiran Souw Beng Kong adalah Desa Tongan Provinsi Fujian Tingkok Selatan. Di tempat persinggahannya yang pertama di Banten, ia berhasil menjadi seorang pedagang yang ulung dan tokoh penting.
Keguyuban antar-Umat beragama di Tiongkok yang hampir tiada Taranya
Keguyuban antar-Umat beragama di Tiongkok yang hampir tiada Taranya Agama Buddha menyebar ke Tiongkok dan kemudian ke Nusantara pada abad kedua Masehi, dan secara signifikan telah mempengaruhi pemikiran, budaya dan kesenian Tiongkok – walaupun hanya sebagian orang Tionghoa menganut agama Buddha. Biara kuno yang terkenal diseluruh negeri Tiongkok terpelihara dengan baik sebagai daya tarik wisata,…
[Q-A] Tanya Jawab Mengenai Ciam Sie
Budaya-Tionghoa.Net | Ciamsi, qianshi, qiuqian adalah suatu cara mencari jawaban atas permasalahan diri yang dihadapi oleh orang-orang. Adapun isinya adalah syair-syair yang merupakan cuplikan dari kisah-kisah jaman dahulu. Seperti kisah Sanguo, Chunqiu, maupun kisah-kisah lainnya. Ciamsie baru mulai ada dalam catatan sejarah pada masa dinasti Tang.