Budaya-Tionghoa.Net |Cukup sering Ngo Tay San disebut dalam cerita silat, kalau tidak menjadi salah satu aliran persilatan, tentu menjadi setting cerita. Banyak yang dibaca, tetapi yang ingat hanya setting-setting cerita berikut:
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net |Cukup sering Ngo Tay San disebut dalam cerita silat, kalau tidak menjadi salah satu aliran persilatan, tentu menjadi setting cerita. Banyak yang dibaca, tetapi yang ingat hanya setting-setting cerita berikut:
Budaya-Tionghoa.Net | Kelenteng Lam Tjeng Kiong atau Nan Jing Gong terletak dijalan RE. Martadinata no 4 , Cilacap , Jawa Tengah . Menurut Wolfgang Franke dan Salmon (1988) dalam “Chinese Epigraphic Materials In Indonesia” , kelenteng ini didirikan circa 1879 dan didedikasikan untuk Xuantian Shangdi .
Budaya-Tionghoa.Net | Topik “Kosmologi Dalam Budaya Tionghua” adalah salah satu topik dari tiga topik bahan gathering dan seminar Budaya Tionghoa di bulan Oktober 2011 kemaren dan mohon maaf baru sempat disampaikan sekarang di web ini. Topik ini dibawakan oleh Sugiri Kusteja dengan didampingi moderator Greysia Susilo Yunus dari Bandung dan menjadi topik pertama yang mengawali seminar ini sebelum topik kedua tentang kebaya dan topik ketiga tentang sajak berpasangan atau duilian yang dibawakan oleh Yan Haoran. Tulisan ini dalam dokumen aslinya berjumlah 60 halaman , 53 gambar ilustrasi , sembilan tabel dan daftar pustaka. Karena terlalu panjang maka kami bagi menjadi beberapa bagian . Pembaca bisa mengklik halaman berikutnya untuk terus menelusuri tulisan sesuai daftar isi diatas. Tampilan untuk di web juga disesuaikan dengan versi pdf di blog penulis http://templesymbolchineseculture.wordpress.com/.
Hormat Kami
Team Admin dan Moderator
Budaya-Tionghoa.Net | Nyoo Cheong Seng [Njoo Cheong Seng] atau NCS dilahirkan di Bangkalan Madura pada tahun 1902 . [1] Dia merupakan penulis Melayu-Tionghua yang paling terkenal , paling kreatif dan paling produktif. Sebagai pengarang dia telah menulis lebih dari 100 novel. Terkadang dia menulis dengan menggunakan nama samaran , salah satunya adalah “Monsieur Amour” .
Budaya-Tionghoa.Net | Membaca tulisan yang dikirim Sdr Rahmat, membuat aku bernostalgia ke masa kecil. Serial Gagaklodra adalah salah satu kegemaranku. Aku melahap cerita-cerita karya Nyoo Cheong Seng itu yang tersebar di majalah-majalah semasa (dekade 1930-1950-an) seperti Liberty (terbitan Surabaya) dan Pantja Warna (Jakarta). Halaman-halaman majalah tempo doeloe itu aku copot dan bundel dengan staples.