DATA ALBUM Photographer : Kho | Kategori : Temple / Kelenteng | Tanggal : N/A | Nama : Hok An Kiong | Fu An Gong 福安宮 | Lokasi : Cilacap , Jawa Tengah , Indonesia {phocagallery view=category|categoryid=13 |limitstart=0|limitcount=0|detail=5|displaydetail=0|displaydownload=0|displaydescription=0|displayimgrating=0|type=1} Telusuri Foto : http://web.budaya-tionghoa.net/gallery-photoblog Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghua
Author: Zhonghua Wenhua
Tionghua Perantauan Di Amerika Latin Mempromosikan Reunifikasi Tiongkok & Taiwan
Budaya-Tionghoa.Net | Sekitar 300 Tionghua perantauan dari Amerika Latin memulai pertemuan regional untuk mempercepat reunifikasi Tiongkok secara damai.
Fotografi : Fo Ya Shi – Singapura
Budaya-Tionghoa.Net | Fo Ya Shi dikenal juga sebagai Buddha Tooth Relic Temple. Bangunannya dirancang oleh Shi Fa Zhao dengan bantuan konsultan lokal dan luar negri. Rancangannya memadukan konsep Mandala-Buddhist dan arsitektur dinasti Tang. Secara umum, mandala adalah dapat diartikan sebagai semacam lingkaran yang memiliki satu pusat. Mandala ternyata memiliki hubungan erat dengan masyarakat agraris atau hidup dari pertanian. Hal ini tercermin dalam sistim pemerintahan berbagai kerajaan yang pernah eksis di muka bumi ini, terutama yang bersifat agraris. Sebagai contoh adalah Kekaisaran Tiongkok, yang menganggap kaisar sebagai pusat segenap kehidupan masyarakat. Dinasti Tang yang menjadi salah satu konsep dalam design , berada di puncak kejayaannya di era Hsuan Tsung (713-756) menjadi sentral dunia , “the middle kingdom” (lavaissiere 2002) , dari segala ukuran , ekonomi , teknologi . Dinasti Tang juga terbuka terhadap kepercayaan asing , kepercayaan di masa Tang terbagi menjadi dua kelompok besar , yaitu “major league” ( Tao ,Konghucu , Buddha) dan minor league ( Manichaeism , Kristen Nestorian , Islam , Zoroastrianism , Ahuramazdaism). Dimasa Tang pula Buddhisme Tiongkok berkembang pesat. Sejumlah riset dilakukan untuk menjamin akurasi dan otentisitas bangunan ini.
Xu Beihong [1895 -1953] : Pelukis Kontemporer Tiongkok Dengan Lukisan Termahal
Budaya-Tionghoa.Net | Di tahun 2007 , 500 peserta menghadiri lelang lukisan dimana lukisan karya Xu Beihong yang berjudul “Put Down Your Whip” (1939) mencapai rekor penjualan 9.2 juta USD di balai lelang Sotheby dan memecahkan rekor lelang untuk lukisan Asia. Lukisan minyak karya Xu yang lain berjudul “Slave And Lion” di tahun 1924 juga terjual dengan harga 54 juta HKD atau 6.9 juta USD di balai lelang Christie International. Hua Yuzhou yang ikut serta dalam lelang itu menilai rekor harga yang dicapai oleh “Put Your Down Whip” adalah harga yang wajar karena merupakan karya Xu yang merupakan seniman Tiongkok terkemuka. Hua sendiri berhenti pada saat bid sudah mencapai 52 juta USD (International Herald Tribune , 2007)
Chrismansyah Rahadi [ Chrisye ] [1949-2007]
Budaya-Tionghoa.Net | Sebelum Chrisye (1949-2007) meninggal, sebuah buku yang mengisahkan lebih dari 30 tahun perjalanan musiknya telah diluncurkan pada tanggal 17 Februari 2007 yang lalu . Buku yang diterbitkan denganjudul “Chrisye, Sebuah Memoar Musikal”, oleh Gramedia Pustaka Utamaini (373 hal) disusun oleh Alberthiene Endah, ditengah masa sakitnya.