Budaya-Tionghoa.Net | Kapitalisme adalah sistim masyarakat atau kenegaraan, dimana alat-alat produksi kepunyaan prive atau kongsi. Seorang kapitalis memakai buruh dan pegawai gajian untuk keuntungan demi kesejahteraan pribadi. Sebagai contoh kongsi ialah VOC, Persatuan Kompeni Hindia-Timur (salinan bebas saya). Tujuan dari kapitalis tidak lain ialah keuntungan. Dengan ditemukannya mekanisasi mesin-mesin di Inggris yang menjalar ke Eropa Barat dan Amerika Utara, orang yang mempunyai alat-alat produksi mempunyai kekuasaan yang besar dalam masyarakat dan negara. Kapitalisme pada dasarnya ialah individualistis, tidak sama kedudukan antar orang dalam masyarakat.
Author: Zhonghua Wenhua
Huang He – Dari Rahim Peradaban ke Permasalahan Roda Pembangunan
Budaya-Tionghoa.Net | Sungai Kuning atau Huang He bermula dari Qinghai-Tibetan Plateau dan mengalir melalui delapan provinsi dan kawasan otonomi sebelum mencapai Laut Bohai dengan panjang 5400 kilometer yang menjadikan sungai ini sebagai sungai kedua terpanjang di Tiongkok dan sungai ke 10 terpanjang di dunia. Sungai Kuning atau Huang He adalah tempat lahirnya peradaban Tionghua atau “the craddle of chinese civilization” dimana aktivitas pertanian bermula di lembah Sungai Kuning (Cambridge ,1999) dan memegang peranan penting tidak hanya bidang ekonomi tetapi juga sejarah. Lembah Sungai Kuning telah dihuni selama 7 ribu tahun lalu bersamaan dengan perkembangan agrikultur di kawasan tersebut (Ho 1998 , Bray 1994) . Ketersediaan bahan gizi karena kesuburan tanahnya merupakan faktor utama peran Huang He dalam perkembangan peradaban Tiongkok (Lattimore 1988 , Ho 1988).
Menelusuri Asal Usul Marga Dari Bongpai Dan Panggilan Kekerabatan
Budaya-Tionghoa.Net | Salah seorang member forum mengajukan pertanyaan dan permohonan bantuan mengenai asal usul marganya , marga Tjiong. Sebelumnya dia tanya kesana kemari dan mendengar pendapat bahwa marganya itu mungkin sama dengan marga Chiang (Chiang Kai Sek) . Sebenarnya bagaimana ? (Lihat Lampiran)
24 Hal Yang Perlu Dan Tabu Dilakukan Disaat Imlek
Budaya-Tionghoa.Net | Ada 24 hal yang biasa dilakukan dan tabu untuk dilakukan untuk perayaan Imlek ini seperti :kembang api , lampion , memasang kuplet , membersihkan rumah , menyapu , berkunjung dan saling soja , melepas sepatu , memberikan angpao , menangis , berhutang , keramas , potong rambut , berpakaian merah , benda tajam , perenungan , kertas merah dipintu , bertukar jeruk , merusak , membunuh , makanan imlek etc. Pembahasan dilengkapi dengan detail penjelasan dan ditambah lagi detail tambahan link yang bisa ditelusuri lebih jauh.
Tabu Menyapu Di Hari Imlek
Budaya-Tionghoa.Net | Hal yang tabu bagi aktivitas menyapu di hari Imlek ini berkaitan dengan legenda Ru Yen. Bahkan dapat dikatakan bahwa Ru Yen inilah dewa rejeki sesungguhnya. Pada catatan Lu Yi Ji menceritakan bahwa jaman dahulu ada pedagang bernama Qi Ming yang berkenalan dengan Qing Hong Jun. Qi Ming amat menghormati Qing sehingga suatu saat Qing mengatakan akan mengabulkan satu permintaan dari Qi. Ada orang yang membisiki Qi agar Qi meminta Ru Yen (keinginan/harapan semoga terkabul).