Budaya-Tionghoa.Net | Ada pepatah berbunyi: “Anjing menggigit Lu Dong Bin ( Li Thung Pin, ejaan dalam bahasa Khek), karena tidak mengerti kebaikan hati manusia.” . Sejak kecil sering kudengar ibuku menggunakan pepatah ini untuk menyindir orang2 yang tidak tahu membalas budi. Seperti pepatah: “air madu dibalas dengan air tuba.” Kadang2 yg membantu malahan dicela oleh yg dibantu. Nah, siapakah itu Lǚ Dòng bin, dan mengapa didalam dongeng dia digigit oleh anjing? Kunci jawabannya tersirat diantara kata ‘tidak mengerti kebaikan hati manusia.’
Author: Zhonghua Wenhua
Benarkah Anak Yang Menunjuk Bulan Akan Dipotong Telinganya ?
Tanya: Anak2 sering dinasehatkan orang tua untuk tidak sembarangan menggunakan jari menunjuk ke bulan, apalagi bila bulan sedang sabit karena nampak seperti pisau karena akan dipotong telinganya oleh bulan. Apakah ini benar adanya?
Budaya-Tionghoa.Net | Ini ada ceritanya, di zaman dulu, orang2 percaya bahwa dewi bulan itu sangat buruk rupanya. Karenanya ia merasa bahwa bila ada orang yang menunjuk kepadanya, maka orang itu pasti sedang membicarakan keburukan rupanya. Makanya, ia akan memotong telinga orang yang menunjuk kepadanya, baik sengaja maupun tidak.
Dari sinilah, kemudian muncul kepercayaan bahwa seseorang akan dipotong telinganya bila menunjuki bulan, dipotong bukan dalam arti kehilangan telinga, namun cuma terluka sedikit di bagian bawah telinga, terutama dekat bagian pertemuan juntai telinga dengan sendi tulang rahang.
Review Kuliner : Bakso Darling – Sesepan Mas Kumis
Budaya-Tionghoa.Net | Tergiur oleh ulasan satu TM di milis sebelah, yang mau cerita ajah kurang pede, sehingga bilangnya sorry kalau dah basi, saya sempetkan diri siang tadi nyari si Bakso Darling ini.
Lokasinya di sektor 12, BSD City, sehalaman dengan Apotik Chandra. Patokannya itu saja. Pada musim pemilu baru saja berlalu, ketika semua tanda gambar dan gambar caleg nampang diturunkan, eh, ada satu spanduk bergambar sesosok masye berkumis cukup baplang mejeng dengan mencoloknya, Mas Kumis begitu beliau menyebut diri.
Happy Dongzhi : Tradisi Perayaan Dongzhi Dan Pilar Budaya Tionghoa
邯郸驿里逢冬至,抱膝灯前影伴身。
想得家中夜深坐,还应说着远行人。
Saat perayaan Dongzhi di tengah wisma di kota Handan,
di depan lentera memeluk lutut bayangan menemani badan.
membayangkan larut malam yang berjaga di dalam rumah,
kiranya sedang membicarakan insan yang jauh bepergian.
(Zhou Fuyuan)
Budaya-Tionghoa.Net| Jaman dahulu belum ada tanggal yang pasti untuk merayakannya. Tanggalnya tidak menentu. Baru pada masa enam dinasti itu ditetapkan tanggal 8. Sejak hari itu orang-orang bersiap menghadapi tahun baru imlek , makanya kadang disebut juga xiao nian (nian/th.kecil) Secara tradisi , orang-orang memakan bubur 8 la. Yang isinya adalah beras ketan , kacang merah , angco , gui yuan , biji terate , kacang etcetera.
Hari Ibu : Ibu Dalam Budaya Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Seorang ibu mengandung anaknya selama sembilan bulan dan melahirkan dengan resiko kegagalan yang terkadang berujung kematian. Tanggung jawab berlanjut dengan mengurus anak sampai dewasa dan hidup mandiri. Seorang ibu menjadi pendamping kepala keluarga , membantunya dengan memberi masukan , nasehat atau bahkan ikut berbagi beban di dunia modern ini dengan sama-sama mencari nafkah.