Senantiasa berupaya balas budi ,
dengan pemikiran dan pandangan luas ,
bertekad untuk berbakti pada tanah air
Budaya-Tionghoa.Net| Pada masa anak muda, atas nama bangsa beliau menyampaikan karangan bunga menyambut hangat Perdana Menteri Zhou Enlai, saat Konferensi Asia-Afrika Bandung tahun 1955. Ternyata anak muda itu, sejak dimulai reformasi-ekonomi di Tiongkok, bekerja keras dalam usaha menghemat devisa asing demi negara. Seorang pengusaha muda berhasil dengan fasih berfilsafat dialektika dan kontradiksi. Dialah seorang pemimpin masyarakat yang peduli pada pembangunan, serta bencana-alam yang terjadi di Tiongkok dan Indonesia. Sebagai seorang diplomat sipil yang menjalin hubungan dan perkembangan ekonomi multilateral antara Tiongkok, Indonesia dan banyak negara lain.