DATA ALBUM Photographer : Ardian Zhang | Kategori : Perjalanan , Kelenteng | Tahun : – | Lokasi : San Shan Guo Wang Temple , Meizhou , Guangdong , PR China | Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa {phocagallery view=category|categoryid=30|limitstart=0|limitcount=0|detail=5|displaydetail=0|displaydownload=0|displaydescription=0|displayimgrating=0|type=1}
Author: Zhonghua Wenhua
Tiongkok: Benua Dewa- Kampung Halaman Para Dewa
Budaya-Tionghoa.Net| Di negeri Timur yang penuh misteri nun jauh disana, merupakan kampung halaman para dewa dalam legenda, sehingga memiliki nama Shenzhou 神州 atau “Benua Dewata” . Rakyat dari negeri dewata ini dari jaman dulu hingga sekarang menyebut negeri mereka adalah negeri pusatnya dunia,sehingga disebut Zhongguo atau Tiongkok 中国, yang arti harafiah adalah Negara Pusat. Dengan sejarahnya yang panjang dan berkesinambungan , Tiongkok melahirkan budaya dan peradaban yang sedemikian luas dari bentuk yang sederhana tumbuh berkembang menjadi semakin kompleks dan karena sentralitasnya , menjadi pusat dunia yang mempengaruhi kawasan sekitar.
Seni Sebagai Seorang Guru
Budaya-Tionghoa.Net|
Sumpit Bukan Sekedar Peralatan Makan
Budaya-Tionghoa.Net|Kita semua mengetahui bahwa salah satu alat bantu makan orang Tionghua adalah sumpit atau Kuai Zi 筷子. Satu-satunya alat makan yang unik dan tiada duanya di dunia ini. Perlu pula diketahui bahwa dengan menggunakan sumpit , berarti menggerakan 30 lebih persendian dan konon bisa membantu orang menjadi bertambah pintar.
Lun Gwee: Bulan kabisat Dalam Kalender Imlek
Tanya: Kita mengenal istilah lun-gwee di dalam kalender Imlek. Apa sebenarnya lun-gwee ini? Mengapa harus ada lun-gwee? Mengapa lun-gwee kelihatan sepertinya tidak beraturan penentuannya?
Budaya-Tionghoa.Net| Masalah lun-gwee telah beberapa kali dibahas di milis oleh Bung King Hian, Bung Chris dan lain2nya dalam pembahasan tentang kalender Tionghoa. Sekarang saya akan coba membahas masalah lun-gwee saja. Lun-gwee dapat dikatakan adalah bulan kabisat dalam kalender Imlek. Di dalam kalender Gregorian (Masehi) kita kenal tahun kabisat, di mana setiap 4 tahun sekali ada 29 hari dalam bulan Februari. Di dalam kalender Imlek, kita kenal bulan kabisat, di mana ada 2 bulan yang sama dalam setahun, artinya 1 tahun Imlek tersebut mempunyai 13 bulan.