Budaya-Tionghoa.Net | Menurut perkiraan, di seluruh dunia terdapat lebih dari 25 juta orang yang tersebar di 85 negara saat ini sedang giat belajar bahasa Mandarin. Negeri Tiongkok sendiri berupaya semaksimal mungkin untuk meraih pasar pendidikan bahasa Mandarin seluas-luasnya, pada bulan Nopember 2004 di Seoul, Korea Selatan telah dibuka “Confucius Institute” yang pertama di seluruh dunia, rencana ini segera disusul dengan pendirian 100 buah “Confucius Institute” yang tersebar di belahan penjuru dunia lainnya. Negeri Tiongkok dalam rangka menangkap momentum ekonomi dan perdagangan di saat yang sama juga diiringi dengan penyebaran bahasa dan budaya Tionghoa.
Author: Zhonghua Wenhua
Han Fei Zi : Menggambar Hantu Lebih Mudah
Budaya-Tionghoa.Net | Ada orang menggambar sebuah gambar kepada Raja Qi, Raja Qi bertanya kepadanya: “ Mengambar apa yang paling sulit?”
Han Fei Zi : Orang Dari Negara Zheng Membeli Sandal
Budaya-Tionghoa.Net | Pada jaman dahulu kala , ada seorang dari negara Zheng [Negara Zheng adalah salah satu vassal dari Dinasti Zhou dan terletak di provinsi Henan modern] berencana membeli sandal di pasar. Untuk itu dia terlebih dahulu mengukur ukuran kaki dia , sehingga dia membuat sebuah mistar. Akan tetapi dia membuat kecerobohan saat akan pergi kepasar sehingga mistar tertinggal diatas kursi rumahnya.
Belajar Bahasa Mandarin sangat Gampang
Budaya-Tionghoa.Net | Belajar bahasa Chinese sebenarnya tidak terlalu susah asal tahu caranya. Asal mulanya huruf2 Chinese berkembang melalui gambaran kuno atau piktogram. Salah satu cara yang dianggap sangat membantu dalam memahami tulisan (karakter) Chinese: yaitu dengan cara mengenali arti gambar2 benda nyata seperti kayu, bulan, air, kuda, api, dll.
Belum lama ini, ada teman menulis tentang “Setengah Keping Kayu”, John Kuan pernah menjelaskan: “…kata < 片 > <pian> ini sebenarnya dibentuk dari [ 半 木] dibaca (ban-mu) artinya setengah kayu…” Tentu kita bisa menarik kesimpulan bahwa huruf kayu [木(mu)] ini adalah kayu yang utuh. Kalau huruf kayu ini bertambah, lantas artinya menjadi berobah pula. Dua kayu berarti Hutan [林 (Lin/Lim)]. Tiga kayu berarti Rimba: [ 森 (sen)], akhirnya kata majemuk yg berupa lima kayu artinya: Hutan Rimba [森林 (sen-lin)]. Kata majemuk ini sering digunakan untuk ekspresi “jungle.”
Kemelut Naga Di Timur Indonesia
Budaya-Tionghoa.Net | Pengantar : Belakangan ini marak informasi yang beredar dikalangan masyarakat seperti yang tertera dibawah . Informasi ini berkaitan dengan SMS dukungan untuk Komodo diajang News Seven Wonders dengan memanfaatkan provokasi kekalahan Komodo dari kadal Malaysia. Dan dalam informasi yang beredar ini tertera juga dukungan dari beberapa nama operator mobile terkemuka di Indonesia.