Budaya-Tionghoa.Net |
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Photo Credit : Tribun News
Budaya-Tionghoa.Net | Ahad (3/3), saya dan anak saya yang baru selesai kuliah iseng-iseng menyambangi pemukiman kumuh bernama Kampung Apung. Saat pulang, melewati Jl Pesing Poglaar, Jakarta Barat, terlihat kerumunan di rumah pompa. Saya menghentikan sepeda motor, dan bertanya kepada warga yang berkerumun.
Photo Credit : Ardian Cangianto & Dada
Budaya-Tionghoa.Net | Bandung memang terkenal sebagai daerah pariwisata domestik dan dijuluki Parisj Van Java karena keindahannya. Letaknya diketinggian sekitar 768 meter dpl dan seperti didasar mangkok raksasa dikelilingi gunung disegala penjuru membuat kota Bandung relatif sejuk dibandingkan kota-kota besar lain di Indonesia. Tujuan wisata Bandung senantiasa berpusat di kawasan Bandung Utara sampai ke Lembang , sementara Kirab Budaya Bandung Capgomeh 2013 akan berlangsung di kawasan pusat Bandung yang padat. Bagaimana jadinya ?
Budaya-Tionghoa.Net | Selain 3B (Bibir, Bubur, Bunaken), Manado juga terkenal dengan perayaan Cap Go Meh-nya atau disebut juga perayaan Goan Siao. Perayaan Cap Go Meh di Manado hampir semeriah perayaan Cap Go Meh di Singkawang ditinjau dari segi atraksi dan jumlah pengunjunganya, hanya Manado tidak mempunyai pawai Lampion seperti di Singkawang, yang diadakan dua hari sebelum perayaan Cap Go Meh sebagai puncak atraksinya. Kedua perayaan Cap Go Meh di kedua kota tersebut mempunyai keunikan masing-masing.Sebagai ibukota propinsi Sulawesi Utara, Manado lebih mudah pencapaiannya dibandingkan dengan Singkawang, karena Manado mempunyai lapangan terbang sendiri (Sam Ratulangi) yang telah dimodernisasi, sehingga para wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara dapat langsung tiba ditempat (banyak perusahan penerbangan dengan tujuan Manado), sedangkan Singkawang masih belum memilikinya, sehingga para wisatawan yang menggunakan pesawat terbang harus mendarat di Pontianak dahulu sebelum menempuh jalan darat selama 2,5-3 jam menuju Singkawang. (Pengantar , Golden Horde)