Budaya-Tionghoa.Net| Setiap orang yang meneliti kebijaksanaan politik luar negeri RI sejak proklamasi Kemerdekaan, bisa mendapatkan kenyataan bahwa RI selalu berusaha menarik keuntungan dengan adanya pertentangan kepentingan diantara 2 negara Super Power, USA dan USSR. Tentu saja ada berbagai penyimpangan sebagai akibat adanya pikiran dapat menarik USA dipihak RI dalam memaksa penjajah Belanda mengakui berdirinya RI, misalnya ditahun 1948 kabinet Hatta menjalankan’red drive’yang dikenal dengan’Peristiwa Madiun’; kemudian ditahun 1952, kabinet Sukirman melakukan’red drive ke-II’ atau yang dikenal dengan razzia Sukiman dengan menangkapi orang2 komunis atau yang dituduh ‘komunis’ dengan tujuan menarik USA kepihak RI untuk memaksa penjajah Belanda menyerahkan kembali Irian-Barat pada RI; Kemudian awal tahun 1960-an, Presiden Soekarno berusaha menarik keuntungan dengan politik anti-imperialisme lebih tegas lagi untuk memperoleh bantuan perlengkapan perang lebih besar dari USSR, yang jelas perlengkapan perang demikian itu tidak bisa diperoleh dari USA. Keadaan2 demikian ini bisa dikatakan berhasil memaksa USA untuk menekan Belanda mengakui berdirinya RI dan kemudian menyerahkan Irian Barat kembali kedalam kekuasaan RI.
Author: Zhonghua Wenhua
Etnohistorikal Tiongkok : Etnis Yugur
Budaya-Tionghoa.Net | Yugur atau Yugu Zu 裕固族 , adalah salah satu dari grup minoritas paling sedikit populasinya yang diakui pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Dalam sensus ditahun 1990 , populasi Yugur sebanyak 12997 jiwa dan 13719 di sensus tahun 2000. Diperkirakan 90% orang Yugur terdapat di daerah otonomi Sunan Yugur atau Sunan Yuguzu Zizhixian 肃南裕固族自治县, di provinsi Gansu. Kawasan ini seluas 20 ribu kilometer persegi.
Buku : The Three Inch Golden Lotus
Budaya-Tionghoa.Net| Buku novel yang saya baca adalah tulisan Feng Jicai, bukan Feng Pincai, judulnya ” San Cun Jin Lian “, telah ada edisi bahasa inggris, judulnya ” The Three-inc Golden Lotus ” terbitan Hawaian University Press.
Kakek Dungu Memindahkan Gunung [2] – Kisah Seorang Gadis Pembuat Kandang Guoguo
Budaya-Tionghoa.Net| Cerita “Kakek Dungu Memindahkan Gunung” dari bagian pertama ini adalah cerita yang sangat sederhana, tapi telah berumur sangat tua. Tidak ada yang tahu mulai zaman apa cerita ini beredar, dan tidak ada yang tahu siapa yang mengarangnya. Dari zaman ke zaman, dari mulut ke mulut, ia beredar terus. Pada masa modern ini cerita ini sering dibukukan, buku bacaan untuk anak-anak, atau buku bergambar, juga sering muncul sebagai bacaan dalam buku pelajaran sekolah dasar. Hampir semua orang yang pernah belajar bahasa Tionghoa pernah mendengarnya atau membacanya.
Kakek Dungu Memindahkan Gunung [1] – Legenda Yu Gong Yi Shan
Photo Credit :
Lukisan Yugong Yishan ,
Xu Beihong [1895 -1953]
Budaya-Tionghoa.Net|Zaman dahulu kala, di sebuah dusun hidup seorang kakek yang oleh penduduk setempat dikenal dengan sebutan Yugong atau Kakek Dungu. Ia tinggal di Huabei Tiongkok Utara, karena itu ia biasa disebut juga Huabei Yugong atau Kakek Dungu dari Huabei.