Budaya-Tionghoa.Net | Sangat menarik ,untuk maksud tim moderator mengkumpulan data-data figur luar biasa di kalangan Tionghoa Indonesia. Ini saya ajukan nama Prof.Dr.Nib Soehendra, dengan prestasi dari segi kedokteran.
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Sangat menarik ,untuk maksud tim moderator mengkumpulan data-data figur luar biasa di kalangan Tionghoa Indonesia. Ini saya ajukan nama Prof.Dr.Nib Soehendra, dengan prestasi dari segi kedokteran.
Budaya-Tionghoa.Net | Ketika Liem Kok Bie sejak tahun 1964 menjadi ketua Pengurus Dewan Daerah Permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) Jawa Tengah, Warto sebagai Sekretarisnya dan Lie Khing Hian sebagai bendaharanya telah mencapai kemajuan pesat. Liem menggantikan kedudukan The Boen Han. Cabang-cabang yang dibentuk antara lain : Majenang, Sidareja, Cilacap, Gombong, Karanganyar, Banyumas, Purwokerto, Slawi, Parakan, Temanggung, Muntilan, Wonogiri, Sragen, Solo, Ambarawa, Limpung, Pati, Kudus, Klaten, Purwodadi.
Budaya-Tionghoa.Net| Dalam meneliti perkembangan keadaan Indonesia selama tahun 50-an orang tidak boleh melupakan, bahwa ketika itu ‘perang dingin’ sedang berlangsung. ‘Perang dingin’ sedang berlangsung sangat hebat didaerah Asia, terutama bertujuan membendung kemajuan pengaruh Republik Rakyat Tiongkok di Asia.
USA sedang menjalankan politik’China Containment policy’, dan politik ini tidak bisa tidak tentu mempengaruhi perkembangan politik dalam negeri Indonesia. Patut diperhatikan, bahwa cukup banyak perwira2 Indonesia dikirim ke USA untuk mendapatkan pendidikan dan latihan kemiliteran; juga tidak sedikit sarjana2 kejuruan dikirim ke USA untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Budaya-Tionghoa.Net| Contoh nyata lain adalah seorang yang bernama Li Chi dari propinsi Jian Shu, ayahnya adalah seorang pegawai di pengadilan propinsi. Suatu ketika, ayah Li mengetahui bahwa ada seorang tawanan dihukum mati, dia berusaha memohon keringanan hukuman untuk tawanan ini.
VIA : Facebook Group Budaya Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Pada jaman dinasti Ming hiduplah seorang yang bernama Hu Jiu Shao. Ia hidup dalam kemiskinan.Untuk menghidupi orang sekeluarga Hu Jiu Shao harus bekerja keras,membagi waktu untuk mengajar dan bercocok tanam. Setiap malam ia membakar dupa dan bersujud mengucap syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya selama sehari.