Budaya-Tionghoa.Net |Saya menambahkan satu Tionghoa asal Indonesia lagi yang berprestasi tinggi di Luar Negri yaitu Dr. Swan N. Thung , seorang Professor di New York. Lulusan dari Universitas Indonesia tetapi telah meninggalkan Indonesia. Dia berasal dari Semarang. Dia sering di panggil untuk memberikan ceramah di Luar Negri. Bulan Mei yang lalu beliau memberikan ceramah dalam satu konferensi di Taipei dan bulan depan akan memberikan ceramah di Istanbul – Turki.
Author: Zhonghua Wenhua
Mengenal Tao
Budaya-Tionghoa.Net| TAO dalam huruf Tionghoa terdiri dari 2 titik (`'), artinya ‘yin’ dan ‘yang’
atau positif dan negatif. Positif dan negatif ini menggambarkan simbol Thay Cik dimana di dalam plus terdapat minus dan di dalam minus terdapat plus. Bila hanya minus tak akan ada perubahan , dan bila hanya ada plus juga tidak akan ada pertumbuhan. Bila kita jelaskan dengan istilah modern berarti di dalam hati saya terkandung dirimu dan di dalam hati anda terkandung diriku, itulah makna pokok. Tetapi di dalam praktek yang seharusnya minus ya minus, yang seharusnya plus ya plus. Seumpama kita mengemudikan mobil, memang waktunya harus perlahan ya kemudikanlah perlahan, waktu diperlukan untuk cepat ya kemudikanlah dengan cepat. Bila hal ini dibolak-balik tentu akan timbullah banyak musibah. Pengertian pembolak-balikan yang keliru inilah disebut sebagai “tersesat dalam kekosongan”. Orang yang mengkhayal bahwa dirinya telah mencapai tahap kekosongan (kesunyataan) seringkali terjebak pada kesalahan ini. Akibatnya adalah kesesatan tak terperi. Adalah lebih baik orang yg masih tersesat dalam kejahatan karena masih bisa dibetulkan daripada tersesat dalam kekosongan ini karena sekalipun Langit runtuh pun tidak akan dapat menolongnya.
Opini : The Return of the Old New Order Measures?
Budaya-Tionghoa.Net| While all five presidential candidates vehemently flaunt their commitment to upholding human rights and democratization, some members of the House of Representatives and security authorities seem to be throwing spikes down onto the path of civil society toward democratic consolidation, preparing for an ambush.
Empat Nasehat Liao Fan [08] – Nasib Dapat Dirubah
Budaya-Tionghoa.Net| Tadinya saya bernama Shuei Hai, yang berarti “berpengetahuan luas” setelah menerima ajaran guru ini, saya mengubah nama menjadi Liau Fan yang berarti “Melampaui/menyadari keadaan umum”, menunjukkan bahwa pengertian saya akan kebenaran untuk mengubah nasib sendiri dan saya tidak ingin menyerupai manusia biasa yang membiarkan diri dikontrol nasib.
Empat Nasehat Liao Fan [09] – Dermawan Yang Bukan Hartawan
Budaya-Tionghoa.Net| Setiap kali saya melakukan satu kebaikan, saya mencatat di sebuah buku, mama anda buta huruf, menggunakan bulu angsa sebagai pena dan mencelup ke dalam tinta membuat satu lingkaran merah di kalender untuk menandai setiap perbuatan baik yang telah dilakukannya. Kadang kala dia memberi makanan kepada orang miskin, atau membeli binatang di pasar lalu melepaskannya di hutan, dia mencatat semua ini dengan lingkaran merah di kalender, dia sering dapat mengumpulkan lebih dari 10 lingkaran merah dalam satu hari.