Budaya-Tionghoa.Net | “Tragedi bulan Mei 1998, telah menggemparkan dunia. Korbannya kebanyakan dari etnis Tionghoa. Sebuah tragedi yang meninggalkan noda hitam dalam sejarah Indonesia. Sebagai penyair yang punya hati nurani, pasti mengutuk peristiwa tersebut dan menyampaikan simpatinya kepada para korban, dengan caranya seorang penyair….”(Tjandinegara, 1999, hal.28)
Author: Zhonghua Wenhua
Ketika Saya Beranjak Tua , Surat Seorang Nenek
Budaya-Tionghoa.Net | Ketika saya beranjak tua, ketika saya tidak seperti dulu lagi . Ketika saya tidak sengaja menjatuhkan kuah ke pakaian saya, ketika saya lupa mengingatkan tali sepatu saya , harap mengingat bagaimana saya mengajarkan kamu apa yang harus dilakukan ketika kamu kecil.
Demi Mendidik Anaknya , Ibunda Mencius Pindah Rumah Tiga Kali – Cinta Ibu adalah Cinta Tanpa Batas
Budaya-Tionghoa.Net | Hari ini aku dirumah, istriku pergi ke salon untuk mencucikan rambutnya, putriku dan suaminya pergi ke Swiss untuk mengisi mebel pada rumahnya yang baru. Cucuku Li Shen dan Liling semuanya sekolah, di rumah hanya si Mida Au Pair dari Solo, berada ditingkat atas sedang sibuk dengan cucuku yang paling kecil Li May.
Enam Kebohongan Mama
Siauw Giok Tjhan, Anak Rakyat Yang Tak Terlupakan
Budaya-Tionghoa.Net | 90 tahun yang lalu, tepatnya 23 Maret 1914 di Kapasan-Surabaya, lahir seorang anak bangsa yang kemudian kita kenal bernama SIAUW GIOK TJHAN. Putra pertama dari Siauw Gwan Swie yang baba dan Kwan Tjian Nio yang totok. Satu perkawinan yang cukup unik dimasa itu, karena harus dilangsungkan dengan ber-syarat! Begitulah, sekalipun sebenarnya diantara 2 keluarga itu masih termasuk etnis Tionghoa, tapi ayah Kwan Tjian Nio yang totok itu mempunyai pikiran chauvinist, yang tidak menghendaki putri-nya menikah dengan seorang pemuda baba yang tidak mengerti bahasa-Tionghoa. Namun demikian, percintaan dikalangan muda-mudi dalam kenyataan sulit dicegah. Keuletan Bapak Siauw Gwan Swie untuk mendapatkan gadis Kwan Tjian Nio tidak terpatahkan, akhirnya pernikahan terjadi dengan syarat, yaitu anak pertama harus menerima pendidikan Tionghoa. Dengan demikian, anak pertama yang lahir – Siauw Giok Tjhan harus masuk kesekolah Tionghoa, mendapat pendidikan Tionghoa.