Budaya-Tionghoa.Net | Saya sering terkagum-kagum dengan ukuran Great Wall yang serba raksasa. Tetapi bagaimana konsep tembok itu bermula lebih awal di Tiongkok dan bagaimana masyarakat kuno yang mulai berkembang membangun sistem pertahanan mereka pada konteks jaman itu menarik untuk ditelusuri.
Author: Zhonghua Wenhua
Perkembangan Manchu Sebelum 1644 [1]
Budaya-Tionghoa.Net | Lembah Liao adalah jantung dari kawasan oleh apa yang disebut Barat sebagai Manchuria. Suatu kawasan yang terdiri dari hutan , stepa dan lahan pertanian. Kawasan ini memanjang dari sungai Amur , Heilongjiang termasuk juga kawasan administratif dinasti Ming di semenanjung Liaodong. Di timur kawasan ini mencapai laut Jepang dan perbatasan Korea. Di barat kawasan ini berbatasan dengan Jehol, memanjang dari Great Wall ke daerah pastoral Mongolia di lereng pegunungan Khingan.
Fotografi Xi’an [Chang’an] – by kevinschoenmakers.nl
Budaya-Tionghoa.Net | Xian adalah sebuah megapolitan kuno yang kaya akan sejarah dan budaya. Dalam sejarah , Xian yang berumur ribuan tahun ini sudah beberapa kali menjadi ibukota Tiongkok dari belasan dinasti . Xian , bersama-sama dengan kota Loyang , Nanjing dan Beijing adalah empat kota paling signifikan dalam peradaban Tiongkok. Perkembangan Xian sebagai pusat politik dan kultural dimulai di masa Dinasti Zhou. Pada saat Qin Shihuang mempersatukan Tiongkok dimasa Dinasti Qin yang singkat. Kaisar Qin memerintahkan proyek “Terracota Army” di kota tersebut. Liu Bang yang mendirikan dinasti sesudah Qin , Dinasti Han mendirikan ibukotanya di kawasan Xian.
Puncak Xian sebagai megapolitan , pusat politik dan kultural terjadi di masa Dinasti Tang dimana Dinasti Tang dianggap sebagai “adikuasa” pada masa itu . SAM Adshead dalam bukunya menulis bahwa peran Chang’an [Xian] dan Dinasti Tang sama dengan kota Washington dan Newyork dijadikan satu dan Amerika Serikat. Pada masa puncak Dinasti Tang yang umumnya dianggap pada masa pemerintahan Xuanzhong. Chang’an menjadi “caput mundi” dengan semangat pluralisme. Megapolitan Chang’an menjadi tempat dimana semua penganut agama utama dunia pada masa itu ada dikota tersebut. Ada penganut Yahudi , Islam , dan agama Persia seperti Mazdaisme , Zoroatrianisme , Manicheanisme , Kristen Nestorian dan kelompok mayor seperti penganut Confucianisme , Buddhisme dan Taoisme. (Pengantar Admin)
Tiga Mahluk Mitologi Penting – Kie Lin , Naga , Phoenix –
Budaya-Tionghoa.Net | Kie Lin (Hokkian), Chi Lin (Mandarin) dikatakan orang Barat sebagai unicorn-nya mitologi Chinese. Kie Lin adalah salah satu dari binatang lambang mitologi Chinese selain naga dan phoenix. Naga adalah “liong” dalam bahasa Hokkian dan “long” dalam bahasa Mandarin. Sementara Phoenix adalah “hong” dalam bahasa Hokkian dan “feng” dalam bahasa Mandarin. Di dalam cerita Sam Kok (Romance of Three Kingdoms), Xu Shu bertemu dengan Liu Bei dan menyarankannya untuk mencari bantuan Zhuge Liang dan Pang Tong. Ia menyebut Zhuge Liang sebagai Sleeping Dragon dan Pang Tong sebagai Blooming Phoenix.
Kong Hu Chu, Filsuf TerbesarTiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Berbicara tentang kebudayaan Tiongkok, ada seorang tokoh yang tak dapat tidak disebut yakni Kong Hu Chu. Pada tahun 1970-an, seorang sarjana Amerika menempatkan Kong Hu Chu pada urutan kelima setelah Jesus dan Sakyamuni dalam peringkat seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Bagi orang Tionghoa, pengaruh Kong Hu Chu barangkali harus ditempatkan pada urutan teratas. Setiap orang sedikit banyak telah menerima pengaruh ajaran Kong Hu Chu. Saudara pendengar, dalam Ruangan Kebudayaan edisi ini akan kami perkenalkan Kong Hu Chu dan ajarannya.