Budaya-Tionghoa.Net | TAKHAYUL tentang Dewi Uban yang seluruh rambut panjangnya memutih, berkeliaran di barat laut Hepei, perbatasan dengan Sansi dan Cahar, di pedalaman Tiongkok. Dewi ini menyatroni kelenteng tua di luar dusun dan mengangkut sesajian dari penduduk.Sampai tibalah Tentara Route Ke-8 (nama baru Tentara Merah) yang membebaskan penduduk dari kekuasaan tuan tanah. Dua tentara muda menjebak dan menembak ‘hantu’ itu. Si hantu yang berdarah lari bersembunyi dalam gua. Terungkap sebenarnya ia seorang wanita dusun yang teraniaya.
Author: Zhonghua Wenhua
Terbuktikan King Kong itu Cucunya Sun Go Kong
Budaya-Tionghoa.Net | Siapa yang tak kenal King Kong, sejak kecil Mang Ucup sudah mengenal figur King Kong mulai dari komik sampai dengan gambar guntingan, oleh sebab itulah King Kong akan menjadi salah satu film yang dinanti-natikan oleh masyarakat sedunia di tahun ini. Untuk pembuatan film ini mereka sudah menghabiskan dana tak kurang dari US$ 207 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Film ini digarap dalam durasi tiga jam. Dalam film tersebut King Kong, sang gorila raksasa sebenarnya merupakan hasil rekayasa komputer, berdasarkan gerakan-gerakan dari aktor Andy Serkis yg memerankan tokoh Gollum dalam film “The Lord of The Rings”.
Asal Mula Vegetarian Di Tiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Banyak yang beranggapan bahwa vegetarian dikalangan orang Tionghoa adalah pengaruh Buddhism. Hal ini sebagian ada benarnya. Buddhism Theravada sebenarnya tidak mengenal vegetarian dan para bhiksu Mahayana pada saat berpindapata tidak ada keharusan menjadi seorang vegetarian , hal ini disebabkan bhiksu itu harus memakan makanan yang diberikan termasuk jika ada yang memberikan makanan berjiwa.
Bruce Lee , Filsafat dan Beladiri
Budaya-Tionghoa.Net | Bagi banyak orang Bruce Lee adalah seorang superstar film dan juga seorang ahli beladiri. Jarang sekali yang mengetahui bahwa Bruce Lee juga merupakan seorang mahasiswa jurusan filsafat.
Latar Belakang Pembakaran Buku Oleh Qin Shi Huang
Budaya-Tionghoa.Net | Latar belakang pembakaran buku-buku oleh Qin ShiHuang sebenarnya lebih kearah pemersatuan ideologi. Perlu kita ketahui bahwa kerajaan Qin sudah menerapkan faham Legalism sejak reformasi oleh Shang Yang. Sedangkan faham Ru Jia tetap diterima oleh kerajaan Qin tapi tidak dipakai sebagai landasan pemerintahan.