Author: Zhonghua Wenhua
Cerita dari Lasem (3)- (Tidak) Ada Yang Bernama Han Disini
Budaya-Tionghoa.Net | Han Wie Sing akhirnya meninggal miskin. Hartanya habis dipakai judi kedua anaknya. Sebenarnya biar bekas penjudi, dia tidak suka kedua anaknya mengikuti jejaknya. Apa lagi mereka selalu kalah.
Saatnya penguburan, mendadak turun hujan. Kedua anaknya lalu pulang, sedang jenazah ayahnya mereka geletakan begitu saja diatas tanah. Ketika mereka kembali esok harinya, ditempat itu sudah ada kuburan baru dengan nisan tanpa tulisan. Lalu terdengar suara yang melarang semua keluarga Han menginjakan kaki di Lasem*.
Catatan Perjalanan Imlek 2011 (Part 1)
Budaya-Tionghoa.Net | Tahun 2010 awal kami sekeluarga sudah merencanakan perjalanan ini. Perjalanan yang sudah dinanti-nantikan istri sejak lama. Sudah 10 tahun istri tidak mudik merayakan Tahun Baru Imlek di tengah keluarganya.
Kami memang beberapa kali mudik ke kampung halaman istri, tapi biasanya pada waktu liburan sekolah anak-anak, belum pernah pas Tahun Baru Imlek di tengah-tengah winter yang menggigit. Pertimbangan lain adalah ingin mengajak anak-anak merasakan winter dan siapa tahu beruntung mereka dapat melihat salju.
2011.02.27 Taman Bacaan Tjerita Silat di Jabotabek
Para enghiong hookiat di seluruh negeri, cayhe ingin men-share informasi bahwa sekarang di Elex Comic Center Bintaro, Taman Galaxy, BSD, dan Kelapa Gading telah tersedia tjerita2 silat dari semua penerbit mulai dari Pantja Satya, ADD, Wastu, Tjan Bros dll sampai Vidya Sastra comics. Mulai dari karangan empu Chin Yung, Liang Yi Shen, Khu Lung, sampai Wen Rui An. Dan juga mutiara sastra seperti Sam Kok dan Tepi Air, dan juga cerita2 detektif jaman dulu (seri Judge Dee, Oey Eng).
Fuyong Bak Mengalahkan Fuyong Hai
Budaya-Tionghoa.Net | Fu Yong Hai yang ‘asli’ sudah punah, ‘Hai’nya sudah terlupakan dan diganti oleh ‘bak’. Bak (daging)nya bisa daging apa ajah: babai, ayam, udang (masih mending) atau sapi. Yang belum pernah denger: domba, kambing ataupun kuda, apalagi unta or jerapah or buaya. Kalau pie (kura) sih eman-eman, masih lebih layak dimasak oh atau ditim dong ya?