Budaya-Tionghoa.Net |Jam 9 malam saya turun dari bis, jalanan masih ramai. Ojek langsung mengerubung. Waktu minta diantar ke hotel Wijaya ada yang senyum2, ada yang minta 5 ribu. Saya pilih yang minta 5 ribu. Naik ojek tidak sampai 5 detik langsung turun lagi, karena sudah sampai.
Author: Zhonghua Wenhua
Jay Chou Is Kato !
Budaya-Tionghoa.Net | Green Hornet melalui perjalanan sejarah yang demikian kusut membuat Kato juga mengalami krisis identitas. Semula dia adalah seorang Jepang sejak Green Hornet mengudara di radio Amerika. Serangan Jepang ke Pearl Harbour (1941) membuat karakter Kato menghadapi sentimen anti-Jepang yang pekat. Kato kemudian berganti menjadi seorang Filipino , Korea kemudian Chinese seiring pergantian media , dari radio , komik , serial televisi sampai layar lebar. “Sinifikasi” Kato juga mengulang apa yang terjadi dalam dalam Geisha(2005) , dimana ketiga peran geisha diperankan oleh artis Chinese (bukannya Jepang) seperti Gong Li , Michelle Yeoh dan Zhang Zhiyi.
Baja , Paku dan Tentara Tiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Peribahasa Tiongkok yang mengatakan bahwa baja yang baik tidak ditempa menjadi paku dan putera laki2 yang baik tidak dijadikan tentara telah mengakibatkan (salah satu penyebabnya) Tiongkok menjadi target sasaran2 dan korban penyerbuan, perampasan, penjajahan dan intervensi negara2 tetangganya sejak jaman dahulu, seperti serbuan mulai dari bangsa2 barbar dari utara seperti bangsa , Xiungnu, Xianbei, Turki, Khitan, Jurchen, Mongol, Manchu sampai dengan bangsa Jepang, Rusia serta negara2 Barat lainnya.
Konteks Sejarah Chinese Medium Spirit
Budaya-Tionghoa.Net | Sah-sah saja meneliti dan menganalisa ta tung dari perspektif sejarah dan perkembangan peradaban. Dalam beberapa segi, memang fenomena seperti itu sering kali berbenturan dengan rasio dan logika. Kita bisa melihat hal itu di banyak peradaban, entah dengan cara halus atau cara kasar (maksudnya adalah sistem “masuk”nya mahluk adi kodrati itu ). Dalam sejarah Tiongkok fenomena seperti itu sudah dikenal sejak jaman purbakala.
Jatuhnya Seorang Jawara
Budaya-Tionghoa.Net | Di awal abad ke 19, di daerah Pati, Jawa tengah. Hidup seorang pemuda yang bernama Jo yang berasal dari keluarga kelas menengah. Pada saat itu bila seseorang bisa baca tulis dan mengerti sedikit bahasa Belanda akan mendapatkan pekerjaan yang cukup baik,