Header image

“China has had a long and complex history and has managed to evolve its own culture for 4,000 years. It therefore not necessarily true that we know exactly what is best for the internal structure of China.” .................Henry Kissinger (1923-2023)

But Chinese civilization has the overpowering beauty of the wholly other, and only the wholly other can inspire the deepest love and the profoundest desire to learn ..........................................Joseph Needham (1900-1995)

... ...............The three Chinese inventions (navigation compass, printing, gunpowder) have provided an extraordinary impetus to the development of European civilization............................Sir Walter Henry Medhurst (1822 - 1885)

Author: Zhonghua Wenhua

Sikap Budaya & Jembatan Antar Budaya

Posted on by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net | Kalau kita mantap dalam menghadapi apa yang kita imani, tak ada masalah dalam berdiskusi mengenai tema budaya yang terkadang terkait agama. Ini seringkali tak terelakkan.

Ketika saya sekolah di Kanisius (sebagian SMP dan SMA sampai akhir), juga banyak teman teman di Sancta Ursula yang adalah anak anak keluarga non Kristen, seperti keluarga Agus Salim. Juga putri bung Hatta, Meuthia yang adik kelas saya, sekolah di sancta Ursula. Tak ada masalah. Mereka tetap menjadi keluarga Muslim. Mereka menjadi jembatan antar budaya.

Read more

Benturan Budaya ?

Posted on by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net | Setelah sekian lama mengikuti perjalanan forum Budaya Tionghoa (BT) , kita melihat suatu gejala, bila ada orang dalam forum ini memposting sesuatu yang menyinggung jargon lapisan luarnya budaya Tionghua, seperti shio, ciam-si, sio-pwee, hong-sui, ci-sua dst. dst dan  bila diungkapkan dengan nada miring maka sudah pasti mengundang emosi pada teman teman yang masih berpegang pada tradisi Tionghua.

Read more

Mengenai Institusi Caici & Kultur Hakka

Posted on by Zhonghua Wenhua

Photo : Album Foto Ritual Caici (21 Pics) , by Ardian Cangianto 

Budaya-Tionghoa.Net | “Caima” adalah sapaan yang kurang sopan (berkonotasi peyoratif) bagi mereka yang disapa.  Lebih baik disapa “Cai Ci” saja.  “Lembaga Caici” adalah sesuatu yang khas di propinsi Guangdong dan hanya ada dalam masyarakat Hakka dan juga Konghu. Dalam pelaksanaan upacaranya Caici menjapkan Keng (sutra) dengan bahasa Hakka dalam irama dan cengkok lagu-lagu rakyat Hakka (San Ge dalam pelbagai versi). Dengan mengacu pada keng yang mereka baca, tidaklah seluruhnya benar jika dikatakan lembaga Caici adalah bagian dari agama Buddha, lebih tepat mereka adalah pengejawantah agama/kepercayaan tradisional Tionghoa yang di dalamnya ada unsur-unsur Buddhis dan Taois serta kepercayaan lokal lainnya.

Read more