Dahulu kala di Tiongkok, Propinsi Shanxi, hidup seorang pemuda bernama Du Shaokang yang pandai membuat arak. Sehari-hari, ampas hasil produksi arak yang tak lagi bermanfaat, biasa diberikannya kepada peternak sebagai pakan kuda.
Suatu ketika, Du Shaokang memasukkan semua ampas arak sisa produksinya ke dalam sebuah tempayan besar, kemudian memasukkan sedikit air ke dalam dan menutupnya rapat. Banyaknya kesibukan menjelang Tahun Baru Imlek, membuat Du Shaokang melupakan perihal tempayan ampas arak tersebut.