Budaya-Tionghoa.Net | Pada tahun 1960-an dulu terbit serial cersil “Thian San Tjit Kiam” (“Tujuh Pedang dari Gunung Thian”). Gunung Thian atau Mahameru adalah gunung tertinggi di Daratan China, hingga disebut Gunung Langit, yang terletak di Provinsi Sinkiang.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gan KL dari Semarang. Cersil tersebut mendapat sambutan luar biasa, melebihi prequelnya, serial “Tjauw Guan Eng Hiong” (“Pendekar dari Padang Rumput”), yang bukunya diterjemahkan oleh OKT dari Jakarta.
Aslinya merupakan karya Liang Yu-shen (baca: Liang Ie-shen), sastrawan cerita silat yang diakui lebih berbobot sastra (dalam bahasa Mandarin) tulisan-tulisannya ketimbang karya Chin Yung (Louis Cha) yang lebih ngepop.
Author: Huang Dada
Istilah “Cina” dan “China”: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini
Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah “Cina”, “China”, “Tionghoa” masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi
Dari Clara Hingga ‘Yin Galema’: Tionghoa dalam Karya Fiksi di masa Reformasi
Purnama di Bukit Langit – Antologi Puisi Tiongkok Klasik
Budaya-Tionghoa.Net | Ada dua nama yang tercatat secara gemilang dalam sejarah kebangkitan kembali genre cerita silat di Indonesia setelah tahun 2000.Yang pertama adalah Zhou Fuyuan (Skalaras), karena dialah orang pertama yang di era kebangkitan kembali cerita silat di Indonesia telah menerjemahkan cerita silat yang belum pernah diterjemahkan sebelumnya. Yaitu satu-satunya karya Chin Yung yang sampai saat itu belum diterjemahkan, “Pedang Gadis Wat (Yueh Nu Jian)”, diterjemahkannya di tahun 2003.
Makanan dan Kuwe-Kuwe Basah Jawa
Budaya-Tionghoa.Net | Marilah kita bersama berbicara tentang sesuatu yang ringan dan kenikmatan duniawi: makanan dan kuwe-kuwe (delikates) unik Jawa. Bagi seorang yang dibesarkan dan dapat didikan di Jawa chususnya Jawa Timur dan sering pergi ke Solo dan tinggal beberapa tahun di Batavia dan kemudian Jakarta, kedua periode kota yang bergantian nama tersebut diatas.