Budaya-Tionghoa.Net | Pada suatu hari, hiduplah seorang gadis Tionghua . Ia agak miskin yang hidup dan bekerja di peternakan di luar Beijing, ibu kota Tiongkok. Peternakan gadis itu kecil dan tampak buruk tetapi ia mencoba mengurusnya dengan baik. Ia memiliki kandang ayam dengan beberapa ekor ayam. Ayam-ayamnya riang dan terlihat sehat tetapi kandang itu terlalu kecil untuk mereka. Kandang yang dicat hijau tua itu warnanya mulai memudar dan atapnya terlihat hampir runtuh. Gadis ini juga memiliki seekor sapi yang gemuk dan ramah yang ia perah setiap hari. Cukup untuknya setiap hari. Sapi itu tinggal di kandang kecil sempit tanpa jerami dan hanya cukup untuk sapi itu dan seekor babi yang dimiliki gadis tersebut.
Category: Kisah
Kisah : Le Ji Sheng Bei , Kelewat Senang Menimbulkan Duka
Budaya-Tionghoa.Net| Pada masa Zhanguo (antar kerajaan saling berperang) di kerajaan Qi hiduplah seorang pejabat yang bernama Chun Yu Kun. Suatu ketika karena chun yu kun berjasa bagi kerajaan qi,qi wei wang mengundangnya untuk makan bersama.
Raja Qi adalah seorang raja yang gemar minum arak,seringkali menghabiskan malam hari dengan menikmati arak.Di tengah-tengah acara jamuan makan,raja qi bertanya kepadachu yu kun:seberapa besar kemampuan anda untuk menikmati arak?
Permata Berkilau – Chinese Tales
Budaya-Tionghoa.Net | Di jaman dahulu kala, ada Naga Giok Salju Putih, tinggal di goa karang di pinggiran Timur sungai angkasa. Di hutan besar seberang sungai hidup Phoenix Emas yang indah.
Setelah meninggalkan rumah mereka setiap pagi, naga dan phoenix bertemu sebelum pergi ke arah yang berbeda. Yang satu terbang ke langit dan yang lainnya berenang di Sungai Angkasa. Suatu hari mereka berdua mengunjungi pulau peri. Mereka menemukan batu koral berkilauan dan terpesona dengan keindahannya.
Cerita Tentang Batu Murni Tak Ternilai
Budaya-Tionghoa.Net| Xing Yunfei, dari Shuntian, punya hobi mengumpulkan batu. Jika ia menemukan batu yang terlihat indah, ia tidak ragu membayar sejumlah uang untuk memperolehnya. Suatu hari saat ia memancing di sungai, sesuatu menyangkut di jaringnya. Ia menyelam kedalam untuk membebaskan jaringnya dan membawa sebuah batu berdiameter satu kaki, dengan luncip dan lekuk yang bagus di setiap sisinya. Merasa sangat senang sebagai seseorang yang menemukan benda yang sangat berharga. Setelah mencapai rumah ia meangukir sebuah tempat dudukan dari sandal kayu merah untuknya. Dan meletakannya pada tempat yang terhormat di mejanya. Saat hampir hujan, semua lubang kecil pada permukaan batu mengeluarkan titik-titik awan. Dari kejauhan tampak seperti ditutupi serat-serat sutra.
Kisah : Bunga Mawar Dan Pohon Cemara
Budaya-Tionghoa.Net | Konon di tengah hutan, bunga mawar menertawakan pohon cemara seraya berkata; “Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda tidak memiliki keharuman sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk mendekat.”