AKU selalu membayangkan, bagaimana kehidupan monarki di dalam Istana Zi Jin Cheng1 di masa lalu; hingga aku bertemu dengannya di suatu senja, di dalam Beijing Botanical Garden, dalam tugasnya sebagai seorang anggota Pusat Penelitian Ilmiah Botani China.
Sejak jodoh pertemuan, yang kutafsirkan terjadi sebagai akumulasi dari semua karma baikku selama ribuan kehidupan itu terjadi, kami menghabiskan banyak masa untuk minum teh bersama di sore hari, di berbagai waktu senggang; dan membincangkan apa yang menjadi masa penuh warna-warni hingga kelabu yang masih mengendap di sebagian besar ingatannya yang mulai menua.