Kisah – Page 24 – Budaya Tionghoa

“China has had a long and complex history and has managed to evolve its own culture for 4,000 years. It therefore not necessarily true that we know exactly what is best for the internal structure of China.” .................Henry Kissinger (1923-2023)

But Chinese civilization has the overpowering beauty of the wholly other, and only the wholly other can inspire the deepest love and the profoundest desire to learn ..........................................Joseph Needham (1900-1995)

... ...............The three Chinese inventions (navigation compass, printing, gunpowder) have provided an extraordinary impetus to the development of European civilization............................Sir Walter Henry Medhurst (1822 - 1885)

Chuang Tzu : Besar dan kecil

Posted on October 16, 2004 by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net| Bagian ini menggambarkan orang berpikiran sempit. Sebagai sebuah contoh untuk tidak diikuti

Renungan : Tunjukkan Rasa Simpati Dan Perhatian

Posted on October 16, 2004 by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net| Ada seseorang tua yang anak tetangganya mengalami kegagalan dalam ujian. Dia pergi ke tetangganya untuk menghibur anaknya yang gagal itu. Terjadi percakapan sebagai berikut :

Kisah : Belajar Agar Menjadi Orang Bijak

Posted on October 16, 2004 by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net | Ada dua orang anak yang bernama Ping dan Hui. Ping dan Hui itu bersekolah di sekolah yang sama. Suatu hari seusai pulang sekolah, Hui bertanya kepada Ping

Dongeng : Seekor Monyet Yang Mengalahkan Dewa Air

Posted on October 16, 2004 by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net| Pada suatu hari Dewa Air marah-marah tanpa alasan yang jelas. Ia mengamuk di ombak saat ia melihat seekor monyet memanjat pohon. Dengan menyeringai jahat, dewa air berterik pada monyet itu. “Kamu tinggal dimana, hai monyet jelek?”

Renungan : Baik , Benar dan Bijak

Posted on October 16, 2004 by Zhonghua Wenhua

Budaya-Tionghoa.Net| Seorang guru berkata pada murid-muridnya . Saya mengajarmu bukan untuk menjadi orang benar, karena orang benar bertindak yang menurutnya benar, padahal kebenaran itu relatif tidak ada yang absolut, orang benar menilai semua yang tidak sesuai dengan pandangannya adalah salah, ia terbelenggu dengan kebenaran dirinya.