Foto Ilustrasi : Wikimedia
Dialek Shaojiang diperkirakan digunakan oleh 800 ribu orang di Tiongkok dan dapat dijumpai di kawasan barat Sungai Futunxi seperti Shaowu , Guangze , Jiangle dan Shunchang.[1]
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Sumber foto : http://www.nipic.com/show/1/76/1ec204c911d6613a.html
Budaya-Tionghoa.Net|Katak dan kodok adalah binatang yang banyak dijumpai di Tiongkok, terutama di daerah persawahan yang banyak air, pada saat musim berkembang biak mereka yaitu awal musim panas. Sepertinya orang Tiongkok tidak membedakan secara spesifik mengenai arti kata katak dan kodok, tidak seperti dalam bahasa Inggris katak disebut frog dan kodok (yang penampilannya kulitnya lebih buruk dan kasar) disebut toad.
Budaya-Tionghoa.Net | Di danau Yang Cheng dekat kota Su zhou ada legenda “bhiksu kepiting”, dan katanya bhiksu kepiting ini adalah wujud dari bhiksu Fahai yang terkenal dalam kisah “Siluman ular putih”.
Budaya-Tionghoa.Net |Entah sudah berapa lama aku memandangi foto itu. Dan entah sejak kapan pula, segala ingatanku kembali ke sana. Ke awal musim panas tahun ke sebelas pemerintahan Chenghua…[1]
Aku masih ingat pekarangan kecil ini. Sepi dan tenang. Dinding merah yang tinggi seakan memisahkan pekarangan ini dengan dunia luar. Saat musim semi tiba, beberapa ranting daun dan bunga menjulur masuk dari pohon di ujung timur sana. Setiap kali memandang dinding itu, aku selalu merasa tentram, serasa ialah yang melindungiku dan anakku selama lima tahun ini. Anak yang tak pernah memiliki nama, bahkan tak seharusnya dilahirkan. Tak hanya sekali aku berpikir, nama apa yang akan diberikan oleh ayahnya jika suatu hari nanti mereka bertemu? Nama generasinya seharusnya adalah You, dan nama belakangnya harus mengandung unsur kayu. Tapi aku tak pernah berani untuk memikirkannya lebih lanjut, bahkan sekedar dalam mimpi.