Budaya-Tionghoa.Net | Ada pepatah berbunyi: “Anjing menggigit Lu Dong Bin ( Li Thung Pin, ejaan dalam bahasa Khek), karena tidak mengerti kebaikan hati manusia.” . Sejak kecil sering kudengar ibuku menggunakan pepatah ini untuk menyindir orang2 yang tidak tahu membalas budi. Seperti pepatah: “air madu dibalas dengan air tuba.” Kadang2 yg membantu malahan dicela oleh yg dibantu. Nah, siapakah itu Lǚ Dòng bin, dan mengapa didalam dongeng dia digigit oleh anjing? Kunci jawabannya tersirat diantara kata ‘tidak mengerti kebaikan hati manusia.’
Category: Budaya
Review Kuliner : Bakso Darling – Sesepan Mas Kumis
Budaya-Tionghoa.Net | Tergiur oleh ulasan satu TM di milis sebelah, yang mau cerita ajah kurang pede, sehingga bilangnya sorry kalau dah basi, saya sempetkan diri siang tadi nyari si Bakso Darling ini.
Lokasinya di sektor 12, BSD City, sehalaman dengan Apotik Chandra. Patokannya itu saja. Pada musim pemilu baru saja berlalu, ketika semua tanda gambar dan gambar caleg nampang diturunkan, eh, ada satu spanduk bergambar sesosok masye berkumis cukup baplang mejeng dengan mencoloknya, Mas Kumis begitu beliau menyebut diri.
Para Pesilat Melawan Penghinaan 8 Negara
Budaya-Tionghoa.Net| Diakhir abad ke 19 ,bangsa Tiongkok amat direndahkan bahkan dijuluki “Orang Sakit Dari Asia”. Runtuhnya kejayaan serta harga diri itu tidak terjadi begitu saja , tapi melalui proses jangka panjang. Korupsi , aksi separatis internal dan masuknya candu yang lebih dari 100 tahun menggerogoti bangsa Tiongkok.
Kisah Tao Kan : Waktu Yang Berharga Untuk Menimba Ilmu
Budaya-Tionghoa.Net | 一寸光阴一寸金,寸金难买寸光阴。黑发不知勤学早,转眼便是白头翁. yi cun guang yin,cun jin nan mai cun guang yin.hei fa bu zhi qin xue zao,zhuan yan bian shi bai tou weng. Kalimat dalam bahasa mandarin di atas tidaklah asing bagi kita semua. Secara sederhana dapat diartikan:Waktu sangatlah berharga,walaupun kita kaya tidak akan bisa membeli waktu yang telah lewat. Semasa muda tidak giat untuk menimba ilmu,pada masa tua hanya bisa menyesal.
Memoar Sobron Aidit : Kehidupan Selama Di Tiongkok [ 45 Halaman]
Budaya-Tionghoa.Net | Kami tinggal jauh di pedalaman Tiongkok. Di Tiongkok Selatan. Bagian tanah Tiongkok Selatan – akan selalu ada di selatan Sungai Yangtse. Nama provinsinya yalah : Jiangxi, dan nama ibukotanya yalah Nanchang. Tetapi kami tinggal jauh dari ibukota – masih ratusan km. Biasanya kalau kami berangkat dari desa kami menuju kota – di mana kami selalu berobat di rumahsakit militer – selalu makan-waktu selama 4 jam bermobil. Kira-kira 200 km lebih. Dan jalannya, maklumlah provinsi di mana kami tinggal, masih agak terbelakang – jalannya belum diaspal – masih jalan merah. Sepanjang perjalanan menuju ibukota – masih hutan. Melalui perkampungan penduduk.