Budaya-Tionghoa.Net|Di Indonesia kita mengenal sebutan “Konghu” untuk menyebut orang Canton. Apakah istilah ini hanya ada di Indonesia ? “Konghu” memang adalah istilah umum di kalangan Tionghoa Indonesia untuk menyebut orang yang asalnya dari Kanton. Namun tidak seluruh orang Kanton disebut dengan istilah itu, misalnya orang Tiochiu dan orang Khek yang asalnya dari Kabupaten Mei (Meixian) juga termasuk orang Kanton. (keterangan: Kanton adalah penyebutan orang Barat untuk Propinsi Guangdong).
Category: Budaya
San Shan Guo Wang : Leluhur & Dewa Pelindung Orang Hakka & Theochew
Budaya-Tionghoa.Net|San Shan Guo Wang (三山國王) atau Pangeran Tiga Gunung yaitu Gunung Du, Gunung Ming dan Gunung Jin di bagian timur Provinsi Guangdong. Menurut catatan , ketiga pangeran ini lahir di era Nan Bei, sebelum periode Dinasti Sui sekitar 420-450 M pada tanggal 15 bulan 2 penanggalan Tionghua (tambahan: tiap pangeran ada tanggal lahir spesifik, tapi yang dirayakan besar2an itu tanggal segini) asal mereka dari daerah Guangdong, kabupaten Chaozhou sekitar daerah Jie Yang. Yang pangeran tertua adalah Lian Jie (zi: Lian Qinghua), pangeran kedua Zhao Xuan (zi: Zhao Zhuzeng), pangeran tertiga Qiao Jun (zi: Qiao Huiwei).
Sumpit Bukan Sekedar Peralatan Makan
Budaya-Tionghoa.Net|Kita semua mengetahui bahwa salah satu alat bantu makan orang Tionghua adalah sumpit atau Kuai Zi 筷子. Satu-satunya alat makan yang unik dan tiada duanya di dunia ini. Perlu pula diketahui bahwa dengan menggunakan sumpit , berarti menggerakan 30 lebih persendian dan konon bisa membantu orang menjadi bertambah pintar.
Tradisi Bakar-bakaran Dalam Kebudayaan Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net|Mengapa tradisi bakar-bakaran terlihat lazim dalam ritual-ritual orang Tionghoa ? Kapan mulai ada tradisi ini? Mengapa ada tradisi ini ? Dan apa maknanya ?
Leluhur orang Tionghoa sebelum mengenal agama dan filsafat telah terlebih dahulu mengenal penghormatan pada leluhur. Penghormatan leluhur ini kemudian menjadi titik tolak dan dasar daripada kepercayaan tradisional Tionghoa yang muncul lebih dulu daripada semua agama yang ada di Tiongkok. Kepercayaan tradisional pada mulanya hanya mempercayai bahwa ada 2 alam di alam semesta ini, alam langit dan alam manusia. Alam langit merupakan tempat domisili para dewa-dewi yang dimuliakan, mempunyai kontribusi dan jasa yang besar bagi masyarakat pada zamannya. Setelah masuknya Buddhisme, alam baka ditambahkan ke dalam konsep ini, sehingga menjadi 3 alam.
Lun Gwee: Bulan kabisat Dalam Kalender Imlek
Tanya: Kita mengenal istilah lun-gwee di dalam kalender Imlek. Apa sebenarnya lun-gwee ini? Mengapa harus ada lun-gwee? Mengapa lun-gwee kelihatan sepertinya tidak beraturan penentuannya?
Budaya-Tionghoa.Net| Masalah lun-gwee telah beberapa kali dibahas di milis oleh Bung King Hian, Bung Chris dan lain2nya dalam pembahasan tentang kalender Tionghoa. Sekarang saya akan coba membahas masalah lun-gwee saja. Lun-gwee dapat dikatakan adalah bulan kabisat dalam kalender Imlek. Di dalam kalender Gregorian (Masehi) kita kenal tahun kabisat, di mana setiap 4 tahun sekali ada 29 hari dalam bulan Februari. Di dalam kalender Imlek, kita kenal bulan kabisat, di mana ada 2 bulan yang sama dalam setahun, artinya 1 tahun Imlek tersebut mempunyai 13 bulan.