Budaya-Tionghoa.Net | Saya tak mampu untuk menjawab semua pertanyaan itu mengenai asal usul marga dan leluhur, dalam kasus pertanyaan ini mengenai marga The . Tapi saya bisa memberi sedikit saran. Pertama anda harus mengetahui bahwa anda termasuk kelompok dialek mana , seperti misalkan Hokkian, Hakka, Konghu, Tiociu dll. Kalau semua itu sudah diketahui maka ruang pencarian menjadi lebih sempit. Kemudian harus diketahui marga apa . Leluhur yang pertama kali datang ke Nusantara namanya siapa dan silsilah keluarganya dituliskan semua. . Dengan demikian bisa dicari adakah orang sama sne dan sama kelompok yang kenal? Bisa juga minta bantu milis ini, kalau ada yang merespon berarti ada yang tahu.Biasanya yang mudah dicari sampai kabupaten (xian) saja, kecamatan (xiang) sudah agak susah, dan desa (cun) lebih susah lagi. Apa sebabnya, karena zaman dulu orang yang satu snenya cenderung tinggal berkelompok.
Category: Budaya
Sistem Jam Tionghoa Di Masa Lampau
Budaya-Tionghoa.Net | Akhmad xiong [1]* , Perhitungan 1 hari dibagi 12 jam. Istilah ini sering dikenal dengan sebutan 12 dizhi atau 12 ranting bumi. Untuk tidak rumit, kita sebut saja jam atau shichen. Satu jam dalam hitungan Tiongkok kuno adalah 2 jam untuk jam modern yang kita kenal. Satu shichen dibagi menjadi 8 ke, 8 ke ini juga dibagi menjadi 4 ke atas dan 4 ke bawah.
Bagaimana Mengeja Nama Tionghoa Dalam Pin Yin Yang Tepat ?
Tanya : Sdr. Liang U yth.,Bagaimana caranya mengeja nama Tionghoa Indonesia dalam ejaan Pin Yin yang benar? Misalnya saja, nama Tionghoa saya dalam akta Indonesia ditulis The Tjun Han, apakah dalam ejaan Pin Yin ini harus ditulis Zheng Chun Han, atau bagaimana? Apakah ejaan Hokkien berbeda dengan ejaan Pin Yin? Bagaimana nama itu ditulis dalam ejaan Hokkien? Mohon klarifikasinya, dan atas kebaikan anda saya ucapkan.Terima kasih. [Giovanni Francesco-Zheng Chun Han]
Budaya-Tionghoa.Net | Hari ini saya melihat pertanyaan anda. Nama Tionghoa adalah nama huruf, jadi apakah anda tahu huruf Tionghoanya, sebab Tjun dalam Hokkian bisa jadi Chun, atau Cun dalam Mandarin. Chun adalah musim semi, Cun adalah menyimpan atau exist.
Tjun yang lain bisa macam-macam. Tapi untuk nama, kedua Tjun inilah huruf yang paling banyak dipakai. Dalam Mandarin Chun musim semi dibaca Tjuen dengan letupan (ada bunyi e nya)dan lidah dilipat ke atas sedang Cun dibaca Tjuen (ada bunyi e nya) dengan letupan tapi ujung lidah menempel ke kaki gigi atas. Kita di Indonesia semua sulit membedakan kedua bunyi itu.
Etnohistorikal Tiongkok : Etnis Zaiwa
Photo Credit : people.com.cn
Budaya-Tionghoa.Net | Masyarakat Zaiwa disebut juga sebagai Atsas , Atsis , Atzis , Atzas dan Azis. Zaiwa merupakan minoritas yang secara resmi dikenal di Republik Rakyat Tiongkok dan merupakan subgrup etnis dari grup Kachin yang berada di berbagai negara. Zaiwa yang berada di wilayah RRT berada di Yunnan , terutama di Dehong Dai dan Otonomi Jingpo. Zaiwa lainnya berada di Myanmar. Di India , Assam , mereka dikenal sebagai Singhpos.
揠苗助长 Ya Miao Zhu Zhang
Via Facebook Group Budaya Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Pada jaman antar kerajaan salin berperang di kerajaan Song hiduplah seorang petani yang memiliki sifat tidak bisa sabar.Sang petani merasa padi di ladangnya tumbuh dengan lambat.Suatu hari ia memikirkan bagaimana caranya untuk mempercepat tumbuhnya tunas padi tersebut.Setelah dipikir-pikir, ia lantas menemukan ide yang “luar biasa”:jika saya menarik ke atas tunas-tunas padi bukankah akan membuatnya lebih cepat tumbuh?Keesokkan harinya,pagi-pagi benar sang petani sudah pergi ke ladang.