Budaya-Tionghoa.Net |Cukup sering Ngo Tay San disebut dalam cerita silat, kalau tidak menjadi salah satu aliran persilatan, tentu menjadi setting cerita. Banyak yang dibaca, tetapi yang ingat hanya setting-setting cerita berikut:
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net |Cukup sering Ngo Tay San disebut dalam cerita silat, kalau tidak menjadi salah satu aliran persilatan, tentu menjadi setting cerita. Banyak yang dibaca, tetapi yang ingat hanya setting-setting cerita berikut:
Budaya-Tionghoa.Net | Bagi yang senang menelusuri peninggalan sejarah bisa mengunjungi Memorial Temple Zhuge Liang berada di sebelah barat Daya kota Chengdu, ibukota propinsi Sichuan, Tiongkok Baratdaya. Memorial Temple ini, di kelilingi taman yang sangat indah dan luas. Untuk kuil memorial Zhuge Liang, penyair Dufu pernah menulis beberapa puisi, ini salah satunya:
MENTERI SHU
Du Fu ( 712-770 ; Tang )
Di mana mencari kuil peringatan Perdana Menteri?
di luar Kota Sulaman pohon sipres lebat merambah.
Rumput hijau melapis undak sendiri di musim semi,
kenari kuning dihalang daun sia-sia bersuara indah.
Tiga kali berkunjung terpapar strategi menata bumi.
dua raja didampingi memasrahkan hati tua menteri.
Menggelar perang belum menang raga duluan mati,
air-mata panjang memenuhi lengan pahlawan negeri.
(alih bahasa oleh Zhou Fuyuan)
Budaya-Tionghoa.Net | Kami tinggal jauh di pedalaman Tiongkok. Di Tiongkok Selatan. Bagian tanah Tiongkok Selatan – akan selalu ada di selatan Sungai Yangtse. Nama provinsinya yalah : Jiangxi, dan nama ibukotanya yalah Nanchang. Tetapi kami tinggal jauh dari ibukota – masih ratusan km. Biasanya kalau kami berangkat dari desa kami menuju kota – di mana kami selalu berobat di rumahsakit militer – selalu makan-waktu selama 4 jam bermobil. Kira-kira 200 km lebih. Dan jalannya, maklumlah provinsi di mana kami tinggal, masih agak terbelakang – jalannya belum diaspal – masih jalan merah. Sepanjang perjalanan menuju ibukota – masih hutan. Melalui perkampungan penduduk.
Budaya-Tionghoa.Net | Semakin menyalahkan pemerintah Tiongkok semakin pula harus mengasihani rakyat Tiongkok. Bahwa hampir sebuah pernyataan aksiomatik dari kasus setiap rakyat apapun yang dihianati oleh penguasa jahat kedalam satu posisi yang tidak bisa dihindarkan dimana setiap musuh telah mengambil keuntungan.
Para pakar melaporkan bahwa Tionghua agak lebih pendiam dan apatis dalam kontemplasi mereka yang tenang dalam setiap penderitaan manusia yang bukan milik mereka daripada masyarakat Barat. Bahwa mungkin mereka lebih diam daripada orang Russia. Tetapi pengalaman manusia biasa meyakinkan manusia biasa bahwa beberapa simpati diperlukan untuk setiap struktur masyarakat manusia dalam operasi atau bahkan eksistensi.
Mengansumsikan bahwa orang Tionghua adalah manusia, kita musti mengakui bahwa mereka sendiri jauh lebih terancam daripada misionaris Barat dan Tionghua yang telah mereka konversi agamanya.
Orang Russia dalam pembantaian mereka di Manchuria ; Orang Eropa dibawah pimpinan Field Marshal Count von Waldersee, dalam aksi mereka yang tak beralasan seperti pembunuhan , penjarahan , perampokkan dan pemerkosaan , tidak lebih baik dari kaum Boxer. Malah kaum Boxer yang lebih baik dari mereka.
Bahwa orang Russia dan Eropa yang terlibat dalam ekspedisi penghukuman seharusnya menanggung satu superioritas agama mereka , atau peradaban mereka , dan juga tuntutan mereka agar Tiongkok menyetujui untuk menerima tanpa bantahan , para misionaris dari peradaban mereka.
Adalah lelucon muram yang menghibur atau memualkan bagi yang melihatnya , menurut temperamen individualnya. Poin ini ditambah lagi dengan fakta bahwa misionaris Kristen sendiri , mengerti
Sekeliling perkampungan kami ada beberapa gugusan perbukitan. Dan di antara perbukitan itu memang Gunung Kepala Ayam yang paling tinggi dan paling menonjol. Seperti ujung atau kepalanya itu bagaikan hidung yang panjang. Dalam tulisan yang lalu saya gambarkan seperti ayam yang berleher panjang lalu mau mengamati sesuatu yang agaknya jauh. Bukit-bukit lainnya kebanyakan padang rumput – semak-semak dan ada juga bukit yang terdiri dari banyak batu-bebatuan dan yang besar-besar. Di sekitar perbukitan batu itulah teman-teman kami menga-ngon kawanan kambing. Lalu mengitari perbukitan padang rumput, di mana banyak rerumputan yang tebal yang sangat baik buat makanan kambing. Di sela-sela dan sekitar pegunungan atau perbukitan itu, diam-diam banyak serigalanya. Pernah juga kawanan kambing kami diserangnya dan mati. Dan ini terjadi beberapa kali. Karena perkara begitu – Markas Besar barisan kami pernah mempersenjatai teman kami yang menggembalakannya dengan senapang cess, senapang api berpeluru tajam.
Budaya-Tionghoa.Net | Saya tidak bisa mengikuti perdebatan tentang filsafat Tiongkok – filsafat Barat di mailing-list ini baru2 ini karena saya tidak mempunyai access ke internet setiap waktu di Eropa belakangan ini. Tetapi saya telah bisa mengetahui/belajar tentang perkembangan budaya Tiongkok yang mulai kelihatan dan terasa di Eropa sekarang ini, dari perjalanan saya di beberapa negara di Eropa baru2 ini. Selain itu bisa mengetahui tentang nasib orang Indonesia (TKI) yang menarik di perjalanan saya ini.