Budaya-Tionghoa.Net | Nenek lahir di tahun 1888, diberi nama oleh ayahnya, ‘sudah’, nama yang di ambil dari bahasa Melayu. Karena bahasa Indonesia belum ada waktu itu. Sebagai anak terkecil mungkin maksud ayahnya supaya tidak mempunyai adik lagi. Di kalangan Tionghoa waktu itu memang ada semacam trend memberi nama anak perempuan dengan bahasa Melayu. Sebab salah satu sepupu nenek ada juga bernama ‘rendah’. Pernah ditanyakan ke ibu kenapa nenek diberi nama ‘sudah’, jawabnya supaya tidak mempunyai adik lagi. Kenapa pakai nama Melayu? Ya itu biasa banyak orang lain pakai juga. Itu terjadi di Jawa Timur dan jawa tengah Apakah ayah mereka sudah terpengaruh oleh konsep yang disebut ‘Indonesia’? Tentu saja tidak.
Category: Esai & Opini
Opini : Budaya Tionghoa Dan Tahayul
Budaya-Tionghoa.Net | Oleh keterbatasan pendidikan dan kondisi sosial masyarakat tertentu, banyak orang Tionghua mempraktekan ketahayulan. Tetapi, menurut pandangan saya, secara esensi budaya Tionghua tidak bersifat tahayul.
Opini : Mengenai Perang Diponegoro
Budaya-Tionghoa.Net | Salut bagi analisis yang secara historis tepat sekali dari rekan Golden Horde dalam tulisannya. Pangeran Diponegoro, yang lahir pada 11 November 1785, dan bernama BRM (Bendoro Raden Mas) Ontowiryo itu, adalah putera sulung Raden Ayu Mangkorowati ( puteri Bupati Pacitan), selir dari Sri Sultan Hamengku Buwono ke III.
Opini : Bangsa Takhyul ( Sebuah Tanggapan)
Budaya-Tionghoa.Net | Salut kepada rekan Mang Ucup telah mengangkat sebuah isu sensitif tetapi penting untuk didiskusikan dalam tulisan “Bangsa Takhyul” .Saya ikut menimbrung diskusi ini tidak ditujukankepada agama tertentu, mengharap orang-orang beragama tidak perlu emosi dan tersinggung lalu marah. Kalau saya menyebut umat beragama, maka agama itu bisa Khonghucu, Tao, Islam, Hindu, Budha, Kristen atau Katholik.
Opini : Bangsa Takhyul
Budaya-Tionghoa.Net | Tidak bisa dipungkiri, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya takhayul. Mulai dari Presiden sampai dengan abang Becak semuanya percaya takhayul, begitu juga dengan para pembimbing agamanya.