Budaya-Tionghoa.Net |Perkembangan di Indonesia selama 12 tahun terakhir ini untuk komunitas Tionghoa menyejukkan. Berbagai UU dan peraturan yang mengandung rasisme telah berhasil dihapus. UU kewarganegaraan baru yang mengganti UU Kewarganegaraan 1958 mengandung berbagai kepositifan. Tahun baru imlek telah dijadikan hari raya nasional dan perayaan bisa dilakukan secara terbuka. Bahasa Tionghoa bisa digunakan secara bebas. Sekolah-sekolah berbahasa Tionghoa juga bisa dibuka dan dikembangkan secara bebas.
Category: Esai & Opini
Bahwa Lanfang Tetap Bernama Lanfang
Budaya-Tionghoa.Net | Lan Fang sebagaimana halnya dengan Soe Hok Gie, Kwik Kian Gie, Hong Sia, Hoo May Kwie, Ze Lie, Liem Swi King, Tan Sioe Lan, Tan Ping Swan, Wang May Ling, dan lain-lain adalah suatu nama.
Manusia Pada Dasarnya Rasis
Rasisme yang saya anggap ada dalam diri setiap manusia adalah kemampuan untuk membedakan ras, bukan kebencian atas ras. Tidak mungkin kita bisa membenci tanpa sebab jelas. Rasa benci tidak diturunkan gen. Lain halnya dengan rasa takut yang merupakan insting dasar manusia.
Positioning Etnis Tionghoa-Indoneisa Dalam Hubungannya Dengan Tiongkok
Abstrak
Persoalan identitas adalah persoalan yang hakiki karena terkait dengan masalah positioning politik dan interaksi atau hubungan antar individu dan kelompok. Namun seringkali tidak disadari betapa pentingnya memahami hal tersebut. Positioning etnis Tionghoa terhadap negeri ‘leluhur’nya, Tiongkok, adalah suatu yang penting untuk dibicarakan, terutama karena etnis Tionghoa sudah memilih menjadi warganegara Indonesia, dan juga karena etnis Tionghoa merupakan sebuah komunitas sosial-politik, ekonomi dan budaya yang cukup besar di Indonesia, sehingga keberadaan dan perannya dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan Indonesia sangat signifikan. Oleh karena itu permasalahan identitas dan orientasi politik etnis Tionghoa selalu menjadi perhatian warga non-Tionghoa. Dalam konteks itu, pertanyaan yang menarik untuk diajukan di sini adalah bagaimana etnis Tionghoa melihat posisi politik dan budayanya yang berada di Indonesia, namun sekaligus berada di antara Indonesia dan Tiongkok?
Tantangan dan Prospectife Etnis Tionghoa Indonesia Mengintegrasikan Diri
Photo Credit : Medan 1925, Tropenmuseum
Budaya-Tionghoa.Net | Etnis Tionghoa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas dalam etnis Tionghoa di dunia, dalam jangka waktu yang panjang, selalu menarik perhatian pengamat dan sarjana masalah etnis Tiongha di dunia. Etnis Tionghao Indonesia mempunyai 3 ciri-ciri khas: Pertama, jumlah etnis Tionghoa Indonesia terbanyak dibandingkan dengan etnis Tionghoa negara-negara lain, masyarakat umum Indonesia mengira, jumlahnya kira-kira 10 juta orang, merupakan 1/4 dari jumlah etnis Tionghoa sedunia; Kedua, Indonesia pernah merupakan salah-satu negara yang paling diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di dunia ini, terutama kerusuhan Mei 1998 yang tujuan diarahkan kepada etnis Tionghoa dan melanggar HAM menarik perhatian opini dan protes massa sedunia, umum sangat prihatin haridepan etnis Tionghao Indonesia: Ketiga, etnis Tionghoa sedang berangsur-angsur mengintegrasikan diri kedalam masyarakat arus pokok Indonesia, bagaimana hari depan mereka dalam membangun masyarakat harmonis dan Indonesia baru perlu di kaji selanjutnya.