Budaya-Tionghoa.Net | Maaf, saya sudah lama tidak ngikutin milis Budaya Tionghoa karena kesibukan yang sangat tinggi. Tapi belakangan karena ada yang forward ke saya dan mengatakan bahwa ini cerita yang bagus, saya komentari saja, yaaa. Saya tidak menyalahkan anda atau penulis sebelumnya (saya lihat ada juga message sebelumnya yang dikomentari oleh pe Chan Chun Tak [red , Chan CT ] yang memuji-muji cerita itu) . Mendahului cerita ini, saya pernah menyampaikan keberatan saya terhadap sejumlah rohaniwan aliran Matakin mengenai kisah Yanhui ini. Semula saya berharap mendapatkan diskusi mengenai sumber dan otentifikasi, namun ternyata saya malah bingung dengan respons yang diberikan. Saya melihat ada problem pemahaman cerita. Karena itu, saya lempar saja ke rekan-rekan, agar setidaknya bisa memberikan wawasan yang baru. Bagi saya, cerita ini adalah cerita rekaan belaka. Siaoshuo, dongeng, kisah yang tidak bisa dijamin keakuratannya, lebih-lebih ketika membawa-bawa nama Konghucu (Confucius) di dalamnya.