Budaya-Tionghoa.Net | Dalam membahas masalah filsafat Tiongkok, tentunya juga harus membicarakan masalah bahasa. Bahasa mandarin walau dikatakan dipersatukan dan tidak mengalami perubahan selama 2000 tahun, tetap hingga kini merupakan kendala dalam membaca teks-teks klasik. Di dunia ini ada 2 jenis bahasa yaitu bahasa berdasarkan bunyi dan tulisan. Awalnya adalah bahasa gambar yang menjadi tulisan kemudian berubah menjadi bahasa yang berdasarkan bunyi, seperti bahasa Inggris. Tiongkok tidak pernah mengganti bahasanya menjadi bahasa bunyi karena alasan persatuan. Kita bisa lihat bahwa bahasa bunyi bisa berubah-rubah ditempat lain. Tapi bahasa tulisan tidak akan berubah. Kata Dao 道 dengan nada bunyi ke 4 bisa saja berbeda-beda cara membacanya tapi tulisannya tetap. Itulah ciri bahasa mandarin yang berbeda dengan bahasa lain di dunia yang mayoritas menggunakan bahasa bunyi.