“. . .Indonesia, the largest country in the world with a Chinese problem”[1]
Pendahuluan: Love and Hate Relations
Pertama-tama saya mohon maaf, karena tidak banyak waktu untuk melakukan persiapan penulisan makalah ini. Waktu penelitian kepustakaan di Belanda yang hanya dua bulan sama sekali tidak menyisakan banyak waktu untuk hal-hal lainnya. Jadi kebanyakan bahan yang disajikan disini adalah yang masih terekam dalam benak saya, sehingga pemaparannya jauh dari lengkap dan bersifat fragmentaris. Walaupun judul ceramah ini sangat luas, namun saya akan membatasi diri pada peran atau kontribusi Tionghoa dan juga hubungan Tionghoa dengan pribumi. Saya akan mengajak Bapak Ibu serta hadirin sekalian secara sersan—serius tapi santai—untuk berkelana sejenak ke masa lampau.