Budaya-Tionghoa.Net |Bab ketiga mengajar kita cara untuk mengumpulkan kebajikan. Secara alami, adalah sangat baik bila manusia mau melakukan kebajikan, tetapi sebagai manusia, kita adalah makhluk sosial, tidak mungkin tidak bertemu dengan orang lain, karena itu, adalah sangat penting bagi kita mengetahui cara untuk membawa diri bila berinteraksi dengan orang lain. Cara yang terbaik adalah melakukan kebajikan “rendah hati”. Dalam masyarakat, orang yang rendah hati akan mendapat dukungan dan kepercayaan publik. Bila mereka memahami kebajikan “merendah”, mereka juga akan paham pentingnya kemajuan diri secara konstan.
Category: Esai & Opini
Memilih Tabib Shinse = Memilih Pemimpin Negara
Budaya-Tionghoa.Net | Ada sebuah kisah mengenai seorang “pasien” mencari seorang “tabib” atau “shinse” , spesialist bagian Internist untuk mengobati penyakit kronis ygdideritanya selama 32 tahun dan sampai sekarang tidak pernah sembuh-sembuh. Penyakitnya sangatlah parah sekali maka dia sangat kebingungan mencari kesana dan kemari demi kebaikan penyakit yang dideritanya.
Etnis Tionghoa Adalah Bagian Dari Integral Bangsa Indonesia
Budaya-Tionghoa.Net |Pada tahun 1945, empat orang etnis Tionghoa turut serta merancang UUD RI dan menjadi anggota Dokuritu Zunbi Tyoosa Kai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan seorang menjadi anggota Dokuritu Zunbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Notulensi Bedah Buku Putri Cina di Solo
Budaya-Tionghoa.Net |Sobat, ini ada notulensi bedah buku / novel “Putri Cina” yang ditulis oleh Sindunata di Solo tanggal 3 Mei yang lalu. Saya ingin mengajak teman-teman mendiskusikan isinya di milis ini. Terima kasih.
***
MC : Selamat pagi, sambil mengisi waktu kita akan memperkenalkan diri dan mengenalkan tokoh-tokoh yang datang. Pertama, seorang tokoh: Bang atau Pak Muchtar Pakpahan, tokoh buruh kelas internasional; Ada juga sesepuh dari Kong Hu Cu; Pak Joko dari Hoo Hap; Ada juga tokoh Baperki:
Proses Terjajahnya Kembali Indonesia Sejak Bulan November 1967 (Artikel 1)
Proses Terjajahnya Kembali Indonesia Sejak Bulan November 1967
Kwik Kian Gie , Selasa, 19 Agustus 08
PENGANTAR
Boleh dikatakan bahwa secara menyeluruh, rakyat dan para pemimpin masyarakat berpendapat dan merasakan bahwa setelah 63 tahun merdeka, kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara kita mengalami kemerosotan yang parah.
Maka untuk bahan perenungan apakah demikian kondisinya, kami menyajikan kondisi dari 8 tonggak yang paling fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk ditanyakan kepada diri sendiri, apakah dalam 8 aspek terpenting ini, kita mengalami kemajuan atau kemerosotan?
8 tonggak tersebut adalah sebagai berikut.