Budaya-Tionghoa.Net| Bab ketiga mengajar kita cara untuk mengumpulkan kebajikan. Secara alami,
adalah sangat baik bila manusia mau melakukan kebajikan, tetapi sebagai manusia, kita adalah makhluk sosial, tidak mungkin tidak bertemu dengan orang lain, karena itu, adalah sangat penting bagi kita mengetahui cara untuk membawa diri bila berinteraksi dengan orang lain.
Category: Filsafat Lain
Empat Nasehat Liao Fan [22] – Kebajikan Tersembunyi (Yin) dan Kebajikan Terbuka (Yang)
Budaya-Tionghoa.Net| Bila seseorang berbuat baik dan orang lain mengetahuinya, ini disebut kebajikan Yang, bila orang berbuat baik dan tidak ada orang yang mengetahuinya, ini yang disebut kebajikan Yin.
Empat Nasehat Liao Fan [37] – Rendah Hati Dan Memperbaiki Diri
Budaya-Tionghoa.Net| Saya selalu pergi bersama teman bila menghadiri ujian negara dan setiap kali bertemu pelajar yang sangat miskin. Saya memperhatikan bahwa sebelum mereka berhasil lulus ujian dan hidup makmur,muka mereka menunjukkan kerendah-hatiannya, tenang, damai dan harmonis, sehingga saya merasa menguasai kwalitas tersebut.
Empat Nasehat Liao Fan [26] – Kebajikan Besar Dan Kebajikan Kecil
Budaya-Tionghoa.Net| Contoh lain untuk kebajikan penuh dan setengah. Ketika kita berbuat kebaikan, sangatlah baik bila kita membuatnya berdasarkan ketulusan yang sangat dalam, jangan untuk mendapat perhatian atau hadiah dan jangan diingat berapa banyak saya telah berbuat kebaikan. Dengan demikian, walaupun perbuatan baik yang sangat kecil akan menghasilkan buah yang baik.
Empat Nasehat Liao Fan [25] – 3000 Jenis Kebajikan
Budaya-Tionghoa.Net| Suatu ketika ada seorang wanita miskin mengunjungi sebuah Vihara dan ingin menyumbang untuk upacara ritual penyesalan kesalahan/karma buruk yang telah dibuatnya di masa lalu serta memohon berkah di depan Buddha, namun karena sangat miskin, dia hanya dapat menemukan uang 2 sen di kantongnya dan menyumbangkannya. Dia sangat heran, karena ketua Bhiksu tersebut sendiri yang melaksanakan upacara ritual tersebut. Belakangan, wanita ini terpilih sebagai dayang di istana dan membawa ribuan uang emas untuk menyumbang lagi kepada Vihara tersebut, tetapi ketua Bhiksu hanya menyuruh muridnya melakukan ritual tersebut. Wanita tersebut dengan heran bertanya kepada Bhiksu : “Dulu saya hanya menyumbang 2 sen, Bhiksu sendiri yang memimpin upacara ritual ini, hari ini saya memberi ribuan uang emas, mengapa Bhiksu tidak membantu saya melakukan upacara ini?”