Budaya-Tionghoa.Net | Pada suatu kehidupan sebelumnya, Kelana dan Derma merupakan dua orang sahabat yang sangat setia dimana masing-masing telah berjanji bahwa pada kehidupan berikutnya mereka akan saling mengingatkan agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Tanpa mereka sadari, dalam kehidupan saat ini mereka setiap hari bertemu, namun bukan sebagai sahabat karib karena Derma telah menjadi seorang pengusaha yang kaya, sedangkan Kelana adalah seorang tunawisma yang pemabuk dan pemalas. Derma telah mengenal pengemis Kelana ini jauh hari sebelum dia berhasil menjadi seorang pengusaha yang kaya. Pada waktu itu hidupnya masih tidak menentu dan sering bermabuk-mabukan, tetapi setelah bertemu dengan Kelana yang waktu itu meminta sedekah dalam keadaan yang menyedihkan dan sedang dilanda mabuk minuman keras, maka membuat dia tersadar untuk tidak menjadi seorang pemabuk dan pemalas.
Category: KHC
Konfusianisme di Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan
Latar belakang sejarah di zaman kolonial. Orang Tionghoa diyakini telah mendiami tanah Indonesia, yang pada zaman dahulu dikenal sebagai kepulauan Nusantara, sejak abad ke-3 Sebelum Masehi. Sebagaimana halnya umumnya kelompok-kelompok imigran manapun di belahan dunia lain, mereka datang dengan membawa serta budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mereka anut; tak ketinggalan pula tentunya rasa afinitas terhadap tanah asal mereka. Demikianlah proses tersebut berlangsung selama berabad-abad.
Kong Hu Chu, Filsuf TerbesarTiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Berbicara tentang kebudayaan Tiongkok, ada seorang tokoh yang tak dapat tidak disebut yakni Kong Hu Chu. Pada tahun 1970-an, seorang sarjana Amerika menempatkan Kong Hu Chu pada urutan kelima setelah Jesus dan Sakyamuni dalam peringkat seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Bagi orang Tionghoa, pengaruh Kong Hu Chu barangkali harus ditempatkan pada urutan teratas. Setiap orang sedikit banyak telah menerima pengaruh ajaran Kong Hu Chu. Saudara pendengar, dalam Ruangan Kebudayaan edisi ini akan kami perkenalkan Kong Hu Chu dan ajarannya.
Seri Tulisan Confucius [12] – Hubungan Antar Teman
Budaya-Tionghoa.Net | Pergaulan di luar sangat menentukan dalam membentuk karakter seseorang. Bergaul dengan teman yang tidak baik tentunya akan mempengaruhi perkembangan batin kita juga. Sebagaimana layaknya seekor anak harimau yang semenjak kecil diasuh dan bergaul dengan kelompok anjing, maka harimau tersebut sesudah besar akan bertingkah laku seperti anjing. Kebijaksanaan dalam bergaul sangat menentukan dimana kita mampu membedakan teman yang baik sebagai seorang sahabat sejati dan yang jahat sebagai koreksi kepribadian kita sendiri yang lemah. Keharmonisan dalam kehidupan di dunia ini harus dibina secara bersama oleh seluruh masyarakat. Karena itu menjaga hubunganantar teman merupakan suatu peranan yang sangat penting.
Seri Tulisan Confucius [11] – Hubungan Antar Saudara
Budaya-Tionghoa.Net | Hubungan antar saudara lebih ditekankan kepada sikap dan sopan santun yang lebih bersusila antara saudara yang lebih muda kepada saudaranya yang lebih tua. Bagaimanapun seorang saudara yang sama-sama berasal dari satu kandungan, serta dilahirkan dalam satu keluarga yang sama, tentunya memiliki lebih banyak waktu untuk saling mengenal dari semenjak kecil, tanpa adanya suatu sikap mendendam sebagaimana seorang musuh bebujutan. Sikap saling menghormati ini dituntut dari kedua belah pihak, baik dari saudara yang lebih muda ataupun saudara yang lebih tua.