Budaya-Tionghoa.Net | Berlatih Ch’an adalah berlatih Buddha-Dharma, dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam Buddha-Dharma selama ber-abad-abad juga berlaku dalam Ch’an. Beberapa prinsip ini adalah soal pengendalian tubuh dan pikiran. Mengendalikan tubuh dilakukan dengan mengatur makanan yang masuk, tidur dan pernapasan. Makanan seharusnya sederhana tetapi bergizi. Makanan juga seharusnya hanya mengisi perut kurang lebih 80 % dari rasa kenyang, tetapi jangan juga sampai membuat anda kelaparan. Makanan-makanan yang mempunyai rangsangan kuat, termasuk juga minuman yang membuat ketagihan sebaiknya dihindarkan.
Category: Filsafat & Religi
Pertanyaan Seputar Vampire Dan Pendeta Tao
Budaya-Tionghoa.Net| Dari berbagai pertanyaan yang muncul (lihat Lampiran dibawah) Pendeta Tao yang sering dimainkan difilm itu berasal dari aliran Mao Shan sempalan , dalam artian tidak ada kaitan langsung dengan gunung Mao Shan dimana tempat aliran Shang Qing itu ada. Aliran Mao Shan mistik ini baru timbul pada jaman Dinasti Ming (1368 – 1644M ).
Seri Tulisan Laozi [6] – Yang Absolut
Budaya-Tionghoa.Net| Ungkapan sifat Tao tersebut dapat disamakan dengan pengertian Yang Absolut dalam pengertian Buddhisme sebagaimana dinyatakan dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : ” Atti Ajatam Abhutam Akatam Asamkatan ” (artinya : “Suatu Yang Tidak
Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak.”)
Empat Nasehat Liao Fan [20] – Perbuatan Baik Mengundang Keberuntungan , Perbuatan Jahat Mengundang Bencana
Budaya-Tionghoa.Net| Contoh nyata lain adalah seorang yang bernama Li Chi dari propinsi Jian Shu, ayahnya adalah seorang pegawai di pengadilan propinsi. Suatu ketika, ayah Li mengetahui bahwa ada seorang tawanan dihukum mati, dia berusaha memohon keringanan hukuman untuk tawanan ini.
Kong Fu Zi [3] – Sarjana Yang Berprinsip Dan Memegang Teguh Etika
Budaya-Tionghoa.Net | Lain dengan kebiasaan orang Tionghoa yang biasa kita lihat terutama di Indonesia, Beliau tidak makan kalau Beliau datang menghormati jenazah keluarga atau teman. Mungkin Beliau berpendapat bahwa kesempatan ini ialah bukan kesempatan untuk makan dan minum, tetapi kesempatan memberi penghormatan yang terakhir, satu suasana kesedihan. Bahkan beliau tidak menyanyi atau main musik pada hari itu. Umumnya pada orang Tionghoa menghormat jenazah dilakukan setiap malam selama lima hari sampai seminggu untuk dikunjungi teman-teman atau keluarga untuk memberi penghormatan yang terakhir dan pada kesempatan tsb. biasanya disediakan makanan kecil dan minum, bahkan pada akhir malam kadang-kadang masih disediakan bakmi dan nasi goreng.