Category: Filsafat & Religi
Seri Tulisan Laozi [1] – Pengantar
Budaya-Tionghoa.Net | Ajaran Lau Zi, lebih dikenal sebagai Taoisme, merupakan suatu paham filsafat yang lahir di Tiongkok dan telah mengalami berbagai perkembangan selama ribuan tahun. Dikembangkan oleh Lau Zi yang hidup pada masa 604 – 531 SM, dengan kitab utamanya yang disebut Kitab tentang Jalan Kebenaran [Tao Tee Cing] dan merupakan suatu kitab filsafat singkat yang sangat rumit dan hanya terdiri dari 5.250 huruf. Dalam Tao Tee Cing, terdapat gagasan yang terkenal sebagai ` Tiada Berbuat ‘ [Wu Wei], yang berarti membiarkan segala hal terjadi sesuai dengan apa adanya, alami, dan bukan dibuat-buat.
Rites Controversy , Kontroversi Ritual Antara Vatican dan Dinasti Qing
Budaya-Tionghoa.Net | Ketika agama Katolik dengan lancar dan tanpa hambatan berkembang di Tiongkok ,terjadi pertentangan diantara ordo agama Katolik sendiri. Yang mana pertentangan itu akan menyeret kaisar Qing Shengzu (masa pemerintahan Kangxi , 1661–1722) dan Paus masuk kedalam kancah tersebut dan menjadi permasalahan politik. Jauh pada masa akhir dinasti Ming , Ricci bersama missionaris lainnya menyadari bahwa Confucius dan Mencius memiliki tempat dalam sejarah dinasti Tiongkok, filsafat Confuciusm sudah menjadi filsafat bangsa Tiongkok sendiri.
Seri Tulisan Confucius [10] – Hubungan Suami dan Istri
Budaya-Tionghoa.Net| Keharmonisan hubungan suami dan istri sangatlah ditekankan dalam ajaran Confucius. Kedudukan seorang perempuan kelihatannya menduduki sifat Yin yang mana lebih bersifat menuruti seorang Suami. Tentunya dalam era kehidupan saat ini, telah tercatat banyak sekali perempuan yang menunjukkan emansipasinya dalam ikut berperan serta memajukan kehidupan suatu negara. Perlu juga kita sadari, di sisi lainnya, bahwa sebagai seorang perempuan yang melahirkan anak-anaknya, kiranya peran sebagai seorang ibu rumah tangga juga tidak begitu saja dapat diabaikan. Kedekatan seorang ibu terhadap anak-anaknya sangatlah memegang peranan dalam perkembangan moralitas anaknya tersebut.
Seri Tulisan Confucius [9] – Hubungan Ayah dan Anak
Budaya-Tionghoa.Net| Sangat ditekankan oleh Confucius, bahwa dalam berbagai posisi apakah sebagai seorang pemimpin atau kepala negara, bawahan atau menteri, ayah dan anak, haruslah mampu menyadari akan fungsi dan tanggungjawabnya masing-masing sehingga terbentuk keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Guru Khung Fu Zi bersabda, ” Raja berfungsi sebagai raja, menteri berfungsi sebagai menteri, ayah berfungsi sebagai ayah, dan anak berfungsi sebagai anak.” (Lun Yu XII/11).