Budaya-Tionghoa.Net | Saudara-saudari yang budiman, Saya rasa persoalan Totok dan Peranakan hanya persoalan generasi seniornya. Generasi mudanya seperti yang sering saya katakan dalam artikel-artikel saya identitas mereka sudah saling mendekati kalau tidak sudah sama, atau saya katakan sudah menjalaini proses “peranakanisasi” dari anak-anaknya Totok.
Category: Han Hwie Song
Renaisans Dan Pencerahan Di Tiongkok [1]
Budaya-Tionghoa.Net | Ini kali kunjungan saya ke Republik Rakyat Tiongkok tidak kami lihat dari sudut pandang seorang turis yang datang menikmati pemandangan, tempat-tempat rekreasi dan kenikmatan makanan, tetapi saya melihat penghidupan ekonomi, kebudayaan, politik, dan masyarakat.
Kunjungan kali ini ke Tiongkok menyimpulkan pada saya dua perkataan, yang sebetulnya gerakan di sejarah Eropa ialah Renaissance (Fu Xin), dan Enlightenment (verlichting).
Pikiran Seorang Dokter Yang Menderita Kanker [1]
Budaya-Tionghoa.Net|
Taoisme mengajar bahwa hidup selalu berubah
Ada kesenangan, kesedihan, kesehatan dan berpenyakit
Karena itu mempertahankan kehidupan,
bukan hanya untuk hidup itu saja
Pikiran Seorang Dokter Yang Menderita Kanker [2]
Budaya-Tionghoa.Net|
Karena penyakit kanker aku berusaha
seberapa bisa melepaskan keterikatan hidup
Jangan sampai aku berpandangan sempit
Jangan sampai menganggu temperamenku
Aku masih mau bekerja, mau belajar
tetapi kekurangan waktu dan tenaga
Aku memberikan waktu lebih banyak untuk keluarga dan teman
Aku makan apa yang aku suka, tetapi yang sehat
Aku vakansi ke tempat-tempat yang aku senang
Aku tidak akan menyimpan barang yang aku hargai
Aku akan pakai semua barang yang aku suka
Aku tidak menyimpan semua kejadian didunia
sebagai satu kejadian yang istimewa
Karena setiap hari aku hidup adalah suatu
kejadian yang istimewa padaku.
Aku percaya pada diriku, percaya pada dokter
yang mengobati aku dan obat yang diberikan padaku
Aku percaya pada Tuhan dan Pembantu-Pembantunya
Dr. Han Hwie-Song
Breda, 7 juni 2004
Mendapatkan Kabar Tentang Penjalaran Kanker [3]
Budaya-Tionghoa.Net| Kemarin dulu putriku pulang dari pekerjaannya mengatakan padaku:”papa saya telah membicarakan dengan oncolog tadi siang, dan papa akan mendapatkan chemoterapi pada hari rabu tanggal 9 Juni jam 09.45 pagi. Dua hari sesudah kedatangan kalian dari vakansi ke pulau-pulau kanari. Tetapi papa harus selasa jam 09.30 pergi membicarakan dengan dia.” Sambil ketawa putriku menepok-nepok pundakku dan lalu menciumku dan melanjutkan dengan kata-kata:” papa punya kondisi baik, semangat juga baik dan papa mempunyai keulatan. Saya tidak kewatir dan takut, semua pasti OK, seperti yang sudah-sudah.” Aku ketawa dan menerimanya dengan mangguk-mangguk. Namun yang agak menekan pikiranku ialah effek sampingan dari chemoterapi. Meskipun aku tidak banyak memikirkan tentang hidup dan mati, namun tokh ada satu perasaan yang aku sukar menulis dengan kata-kata. Seperti ada sesuatu yang tidak enak di dadaku dan pikiranku, arek Surabaya mengatakan ada “ganjelan” dalam hati. Namun keluargaku semua mendukung aku dengan penuh cinta-kasih, dan aku tidur dengan nyenyak tanpa kesulitan.