Dalam Pengerjaan
Category: Arsip || Dokumen | Artikel
Prospek Bahasa Mandarin Di Amerika Serikat
Budaya-Tionghoa.Net | Alinea di bawah ini dicuplik dari zaobao.com Singapore hari ini 3 Januari 2006. Dibuka dengan GB 2312 CHINESE SIMPLIFIED.
美国大专院校委员会两年前向全国中学展开调查,以了解多少学校愿意开办意大利语、俄罗\ 斯语、日语和华语的高级课程。结果发现,有50所学校选择俄罗斯语,175所选择日语,240\ 所选择意大利语,愿意开办华语高级课程的学校则多达2400所,相等于其他三种语文的10倍\ ,发展前景最叫人鼓舞。
Terjemahan bebas:
Rumah Tempat Sukarno Di Sembunyikan Di Rengasdengklok
Budaya-Tionghoa.Net | SEJAK Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Soekarno-Hatta, 17 Agustus 1495, rumah almarhum Djiaw Ki Siong di Dusun Bojong , Rengasdengklok , Karawang diabadikan sebagai rumah bersejarah. Rumah seorang petani keturunan Tionghoa di pinggir Sungai Citarum itu pernah dipakai tempat tinggal para “Bapak Bangsa” dalam menyusun naskah proklamasi, sebelum naskah itu dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta.
SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS DALAM PRE-CGI MEETING
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/598
SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS DALAM PRE-CGI MEETING
Jakarta, 10 Desember 2003
Bapak dan Ibu yang saya hormati, Para hadirin yang berbahagia, Seperti yang tercantum dalam agenda, hari ini saya diminta berbicara dalam Working Group yang dinamakan Policy Dialogue dengan topik “Aid Effectiveness“. Sepanjang ingatan saya setiap tahun kita berbicara tentang aid dffectiveness. Maka pada tahun 2002 saya telah berbicara tentang hal ini dalam Pre-CGI Meeting, yang naskahnya saya bagikan pada hari ini, karena pendirian saya masih tidak berubah. Walaupun ada hubungannya dengan efektivitas dari penggunaan utang luar
negeri, hari ini saya akan menyinggung aspek-aspek lainnya. Utang luar negeri yang terus menerus diberikan kepada Indonesia ternyata mengakibatkan semakin tergantungnya Indonesia pada negara-negara kreditur dan lembaga-lembaga keuangan internasional. Salah satu bentuk ketergantungan ini adalah semakin hancur leburnya keuangan pemerintah Indonesia. Mengapa? Karena ketergantungan itu bertambah parah dengan dimintanya IMF membantu Indonesia dalam menghadapi krisis kepercayaan di tahun 1997. Tidak dikira sebelumnya bahwa IMF akan memaksakan kehendaknya yang demikian tidak masuk akal dan tidak fair-nya.