Budaya-Tionghoa.Net | Gehu adalah alat musik gesek bersenar 4 dan kadang-kadang posisinya sering digantikan oleh Cello. Gehu bisa dimainkan dengan cara digesek atau dipetik. Gehu biasanya ditune dengan nada C – G – d – a
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Gehu adalah alat musik gesek bersenar 4 dan kadang-kadang posisinya sering digantikan oleh Cello. Gehu bisa dimainkan dengan cara digesek atau dipetik. Gehu biasanya ditune dengan nada C – G – d – a
Budaya-Tionghoa.Net | Matouqin atau dalam bahasa Mongol dikenal sebagai Morin Khuur adalah alat musik gesek khas Mongolia yang memakai dua senar, dan telah ada sejak abad kedua-belas.
Budaya-Tionghoa.Net | Sihu 四胡 atau Khuurchir adalah alat musik Mongolia, yang menggunakan 4 senar, Sihu tidak populer di Indonesia, sepengetahuan saya tidak ada orang yang memakai Sihu di Indonesia.
Budaya-Tionghoa.Net | Bentuk dan ukuran Dahu, mirip dengan erhu maupun zhonghu, tetapi Dahu berukuran lebih besar daripada zhonghu dan erhu.Biasanya ditune dengan nada G – d atau A – e
Budaya-Tionghoa.Net | Li Bai membuka sajak ‘rembulan bukit perbatasan – guan shan yue’, (purnama di bukit langit, zhou fu yuan, gramedia, hal 30) dengan kalimat ‘ming yue chu tien shan – bulan purnama terbit di bukit langit (bukit langit = thian san)’ dan menutup bait pertama dengan ‘terus bertiup melintasi gerbang kumala (gerbang kumala = Giok Boen koan – yu men guan)’ . Apa yang menarik di puisi ini? Dimanakah Li Bai melihat purnama terbit di Thian San (bukit langit)? Pernahkah Li Bai kesana? Dimanakah Thian San dan dimanakah Giok Boen Koan?