Budaya-Tionghoa.Net | Seperti kelenteng pada umumnya, Tay Kak Sie kaya sekali akan dekorasi dan ornamen-ornamen yang erat hubungannya dengan kepercayaan akan lambang para umatnya. Atap, hubungan balok tarik, tiang bahkan sampai lantai semuanya berisi hiasan yang membawa pertanda baik dan mendatangkan berkah.
Category: Seni Arsitektur
Guangzhou Opera House ( Zaha Hadid )
[Photo Courtesy : zaha-hadid.com]
Budaya-Tionghoa.Net | Sekarang berbagai arsitek kelas dunia diundang ke Tiongkok untuk membangun Tiongkok modern.[1] Tiongkok sanggup mendatangkan arsitek kelas dunia dengan kekuatan finansialnya untuk berkarya di Tiongkok .Diadakannya kompetisi internasional untuk proyek vital seperti CCTV Building yang merupakan simbol pemerintah—menunjukkan keterbukaan dari pemerintah Tiongkok yang selama ini dinilai kaku. Dan terjadi juga proses de-industrialisasi dan mencuatnya industri jasa mendorong pemerintah (daerah) menggunakan arsitektur global untuk merancang dan membangunnya.[2]
Arsitektur Tionghoa : Dougong斗拱
Budaya-Tionghoa.Net | Dougong 斗拱; ejaan pinyin dǒugǒng. Arti harafiahnya adalah dou 斗= gantang/ takaran , dan gong 拱 = busur / lengan melengkung.
Kontroversi Rancangan I.M Pei – Bank of China Tower Hong Kong : Antara Fengshui Dan Tahayul
Budaya-Tionghoa.Net | Menurut pengamatan saya, taraf ketahayulan sebuah bangsa, mencerminkan taraf percaya diri bangsa tersebut. IM Pei , seorang arsitek dunia , pada saat mempresentasikan rencangan Bank of China Tower 中银大厦di Hongkong, banyak sekali komentar-komentar yang menentang, terutama datang dari masyarakat Hong Kong, karena rancangan Pei itu dianggap melanggar sedemikian banyak prinsip-prinsip fengshui dan mendapat kritikan dari praktisi-praktisi fengshui, meskipun IM Pei mendasarkan rancangannya terhadap filosofi klasik Tiongkok .
Kelenteng Tay Kak Sie Selayang Pandang
Budaya-Tionghoa.Net| Kalau kebetulan mampir ke Gang Lombok Semarang, anda akan menjumpai bangunan tua yang masih tegak dan kokoh di tengah-tengah menjamurnya gedung-gedung yang bergaya masa kini. Inilah kelenteng Tay Kak Sie, kelenteng yang awal mulanya diperuntukkan Yang Mulia Dewi Welas Asih Koan Sie Im Po Sat (Avalokitesvara Boddhisatva), lalu kemudian berkembang menjadi sebuah kelenteng besar yang memuja berbagai dewa-dewi aliran Tao dan Konfusianisme, jadi tidak hanya para dewata dari aliran Hud (Buddha) saja.