Budaya-Tionghoa.Net | Kwik Ing Hoo [1931-2010] adalah seorang komikus besar dengan karyanya “Wiro , Si Anak Rimba”. Kwik Ing Hoo merupakan salah salah satu legenda komikus dari kurun waktu 1930-1960 bersama-sama komikus lain seperti Kho Wan Gie , Lie Ay Poen, John Lo , Siauw Tik Kwie dan Kong Ong.Komiknya yang melegenda, Wiro Anak Rimba Indonesia, merupakan versi Tarzan asli Indonesia. Terdiri dari 10 jilid, merentang petualangan panjang seorang pemuda praremaja yang menjelajah ke hutan rimba dari Jawa ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Irian. Bersama kera, gorila, harimau dan gajahnya. Mengikuti ekspedisi flora dan fauna Dr Watson dengan kapalnya.
Category: Tionghoa
Fifi Young Yang Ku Kenal
Budaya-Tionghoa.Net| Di tahun 1975 , Tan Kim Nio [1914-1975] telah berpulang ke Maha Pencipta. Seorang peranakan Tionghoa dari ayah seorang Perancis dan ibu peranakan Tionghoa-Aceh, bekas satu “anak wayang” yang sudah keliling berbagi tempat di Indonesia bahkan sampai ke luar negri.
Jiwa Navalisme Laksamana Muda John Lie
“Jangan menjadikan bangsa ini menjadi jongos di negara lain, jongos di kapal-kapal niaga asing…Jadilah bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut, menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.” (Presiden Soekarno)
Budaya-Tionghoa.Net | Sayangnya, ucapan dan visi navalisme Bung Karno tersebut kandas membentur karang samudera pada masa pemerintahan Presiden selanjutnya yaitu Soeharto yang ketika melantik Kasal di awal 70-an berkata, “Indonesia membutuhkan AL yang kuat, tapi nanti.”
Pertanyaanya, nantinya itu kapan? Tenggelamnya visi navalisme ini turut berkontribusi pada lemahnya kondisi kekuatan laut kita dewasa ini. Salah satu cara untuk menggerogoti Angkatan Laut adalah tidak memperkenalkan pahlawan-pahlawan bangsa yang berjuang di samudera. Wajar saja apabila bangsa ini ditanya siapa pahlawan dari Angkatan Laut, maka mulai dari anak SD, SMP hingga SMA akan menjawab hanya satu orang saja, yakni Komodor Yos Soedarso. Adakah yang kenal Wiratno, Memet Sastra Wirya, Sutedi Senodiputra, puluhan atau bahkan ratusan pahlawan Angkatan Laut lainnya?
Asmaraman Kho [ Kho Ping Ho ] – Pengarang Yang Paling Produktif
Budaya-Tionghoa.Net | Asmaraman Sukowati Kho atau Kho Ping Ho [1926-1994] alias Xu Pinghe adalah penulis cerita silat yang sangat populer di Indonesia. Penggemarnya berasal dari beragam latar belakang , lintas generasi dan lintas etnis.
Donny Yen – Bintang Laga Yang Serba Bisa
Photo : Donnie Yen dalam Madame Tussauds Hong Kong , by Nara Pics
Budaya-Tionghoa.Net | Donny Yen lahir pada 27 Juli 1963 . Karir Donny pada usia yang menjelang 50 tahun ini malah semakin berkibar. Lahir di provinsi Guangdong , Yen pindah ke Hongkong pada usia 11 tahun kemudian pindah lagi ke Boston , Amerika Serikat. Ibunya , Bow Sim Mark adalah seorang yang terkenal didunia Wushu dan Taichi . Tak heran kalau seni bela diri berpengaruh besar dalam hidup Donny.
Sebelum mendalami seni bela diri, Donny belajar Piano dan merupakan penggemar musik Chopin . Musik adalah salah satu sumber inspirasi bagi Donny Yen selain seni bela diri. Ayahnya , Klysler Yen , seorang editor Sing Tao [sebuah majalah internasional Tionghua] . Ayahnya suka bermain biola dan instrumen musik sejenis dan bermain erhu selagi ibunya menyanyi sopran. Donny muda menjadi sensitif terhadap ritme yang kelak berpengaruh dalam kedalaman dan tekstur dalam film-film yang dia bintangi.