Dua dari organisasi etnis Tionghoa tertua lahir di kota Padang. Organisasi ini bahkan merupakan organisasi pemakaman tertua di Nusantara.
Budaya-Tionghoa.Net | Aktivitas perdagangan etnis Tionghoa dengan penduduk Minangkabau sudah berlangsung sejak abad ke-13. Pelayaran mereka dilakukan dari Tiongkok sampai ke teluk Aden di Asia Barat melalui selat Malaka.
Nelson Tansu
Budaya-Tionghoa.Net | Nelson Tansu adalah seorang Indonesia-Tionghoa , kelahiran Medan , 20 Oktober 1977. Menyelesaikan pendidikan di SMA Sutomo 1 , Medan , Indonesia , dengan major physics (1992-1995). Nelson menjadi lulusan terbaik di SMA Sutomo , peringkat satu dari 415 siswa. Nelson juga mewakili Indonesia diajang Olimpiade Fisika sebagai finalis di tahun 1995. [a]
Kenapa Zhou En Lai Dihormati ?
Budaya-Tionghoa.Net | Dalam bahasa Tionghoanya ditulis (salinan bebas): Ada satu duta besar dari satu negara bertanya: Mengapa kematian dari Perdana menteri Zhou En-Lai dihormati dengan mengibarkan bendera setengah tiang ?
Buku perayaan ulang tahun ke-25 rumah abu marga Thung
Budaya-Tionghoa.Net | Sudah sejak dahulu sebagian besar marga Thung melakukan upacara penghormatan leluhur pada saat Chun Cie (Setelah Ceng Beng) dan Chiu Cie (bulan purnama / Ci Ye Se U) sebagai tradisi yang telah ada sejak jaman leluhurnya. Sebagai ugkapan rasa hormat dan rasa bakti pada orang tua dan leluhur.
Orang Tidurpun Dibela Gus Dur
Budaya-Tionghoa.Net | “TUHAN tidak perlu dibela”, menjadi ungkapan paling masyur dari seorang yang bernama Gus Dur. Dalam pikirannya, yang namanya Tuhan tak memerlukan pembelaan dari sesuatu yang diciptakanNya sendiri. Apalagi sampai menguras tenaga dan pikiran. Kadang hingga menumpahkan darah dengan nyawa yang tak kembali.
Bagi seorang Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur, Tuhan itu sudah agung dan besar. Dia tak memerlukan pembuktian atas kebesaranNya. Ia Maha Agung karena memang Dia ada. Apa yang diperbuat orang atas diriNya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujudNya dan atas kekuasaanNya. Jadi yang perlu dibela adalah kaum penyembah Tuhan atau orang-orang kecil yang terpinggirkan, terdesak dan terjatuh nasibnya. Bukan Tuhan, yang tak pernah terpinggirkan dan Maha Kuat selamanya.