Budaya-Tionghoa.Net | Air Novi Purnama bukan sejarawan, peneliti, dan tidak pernah belajar antropologi. Namun, ia bisa bercerita soal Cina Udik di Panongan secara rinci. Ia piawai merangkai fakta yang diperoleh dari buku-buku sejarah, dan banyak menghabiskan waktu menelusuri peninggalan-peninggalan yang masih tersisa di Tangerang.
Category: Sejarah Tionghoa
Eksotisme Tatung dan Komodifikasi Kebudayaan
PERAYAAN Cap Go Meh sebagai bagian dari ritual tahun baru Imlek, merupakan tradisi religius sekaligus budaya masyarakat China, termasuk di Singkawang, Kalbar yang mayoritas penduduknya beretnis Tionghoa. Pada perayaan tersebut, masyarakat Tionghoa penganut Tri Dharma (Khonghucu, Tao dan Buddha) menyelenggarakan sebuah acara religius tolak bala (tacia) yang disebut sebagai Ritual Tatung. Ritual tatung merupakan sarana pengusiran roh jahat sebagai penyebab malapetaka bagi sebuah wilayah melalui seorang dukun yang biasa disebut tatung atau lauya. Selain memiliki kemampuan luar biasa, prestise dan pertahanan seorang dukun di dapatkan dari pelayanan melalui penyembuhan (Geertz, 1960), numerologi dan ramalan keberuntungan (Harrel, 1987).
Demi Waktu – Potret Tionghoa Singkawang
Budaya-Tionghoa.Net | DEMI WAKTU ….Kemarin telah menjadi sejarah dan bagian dari hidup kami di sini……..hari ini bersama matahari, air, tanah, pohon-pohon,….juga gunung2, benci dan kealpaan….semuanya menyatu ……dalam setiap doa…….ketika kami keluar untuk bekerja….esoknya,
……kami masih di tanah ini…..dengan perjuangan, pengorbanan, air mata, ….darah, kesetiaan……lalu saat senja yang bahagia dan ketika mata tertutup …..selamanya…..kami menjadi sendiri lagi (Frino Bariarcianur Barus)
Cina Benteng dan Kecap Nomer Satu
Budaya-Tionghoa.Net | Cina Benteng adalah Tionghoa Tangerang, sebab Benteng merupakan nama lain buat kota Tangerang. itulah sebabnya, kereta api ekspres jakarta Kota – Tangerang namanya juga Benteng express. sebagai suatu entitas budaya, kelompok etnik Cina Benteng tersebar di seluruh kabupaten Tangerang, beberapa juga ada di beberapa wilayah di Jakarta barat, seperti Jelambar, Jembatan Dua, Jembatan Gambang, Jembatan Tiga, Teluk Gong, Kapuk, dan sebagainya.
Yang tidak tercatat dan yang terlupakan
Budaya-Tionghoa.Net | Membaca tulisan Handoko Widagdo berjudul Engkong, yang dimuat beberapa waktu lalu oleh AK Bromokusumo, membawa kenangan yang lain. Satu episode sejarah Tionghua peranakan yang pernah ada di tanah Jawa. Sejarah itu sebentar lagi terlupakan dan tidak terekam, menjadi bagian masa lalu.