Budaya-Tionghoa.Net | Kwee Tiam Tjing (1900-1974) dilahirkan di Pasuruan . Dia menempuh pendidikan , Lagere School Malang , kemudian ke MULO. Dia juga seorang otodidak dan mulai banyak membantu berbagai surat kabar , terutama “Lay Po” yang waktu itu baru terbit di Bandung dimana Kwee membuktikan kemampuannya dalam hal menulis yang membuatnya kelak menduduki satu tempat penting dalam bidang jurnalistik.
Category: Tokoh Tionghoa
Liu Yong Fu – Pasukan Bendera Hitam , Pahlawan Kebanggaan Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Para turis yang pernah mengunjungi Guilin, China, pasti pernah mendengar kota Nan Ning yang berada didaerah bagian selatan propinsi Guang xi. Sekitar 200km dari kota Nanning ada sebuah kota pelabuhan yang terkenal, yaitu kota Qin Zhou (钦州). Dikota inilah terletak sebuah bangunan kuno bekas kediaman pahlawan lagenda, “Pendekar Bendera Hitam”, Jenderal Liu Yong Fu (1837-1917)
Tan Khoen Swie (1883-1953) : Tokoh Penggerak Literature Jawa
Budaya-Tionghoa.Net | Tan Koen Swie (Tan Khoen Swie) dilahirkan pada tahun 1883 di Wonogiri. Tan merupakan murid dari Mas Ngabei Mangoenwidjojo – seorang yang ahli dalam literature Jawa di kota kelahirannya Wonogiri. Ketika muda , dia berkerja di Sie Dhian Printing House di kota Solo. Tan juga pernah berkerja sebagai tukang rakit penyebrangan di sungai Bengawan Solo. Saat tinggal di Solo , Tan berkenalan dengan Padmosusastro dan kemudian bersahabat dengan akrab. Padmosusastro dianggap sebagai bapak sastra Jawa modern. Dari sahabatnya ini , Tan mendapat akses sampai bisa berkenalan dengan serat-serat Jawa yang notabene adalah milik keraton.
Tjoa Ing Hwie (Surya Wonowijoyo) – Pendiri Grup Gudang Garam
Budaya-Tionghoa.Net | Pendiri Gudang Garam adalah Surya Wonowijoyo (Tjoa Ing Hwie) yang dilahirkan di Fujian, China, pada tahun 1926. Keluarganya menetap di Indonesia pada tahun 1929, yakni tepatnya di kota Sampang, Madura. Mereka hidup dalam kemiskinan, dan ayahnya hanya bekerja sebagai pedagang keliling. Saat menginjak usia remaja, ayah Ing Hwie meninggal dan ia harus bekerja demi menopang hidup keluarganya. Oleh karenanya, ia lantas merantau ke Kediri dan mencari pekerjaan di sana. Bekerjalah ia pada sang paman, Tjoa Kok Tjiang, yang ketika memiliki salah satu pabrik kretek besar di Jawa Timur.
Djoko Harjono , Djiauw Pok Kie (1910-1973) – Penyelundup Senjata Kepada Para Nasionalis RI Di Masa Revolusi
Budaya-Tionghoa.Net | Djoko Harjono atau Djiauw Pok Kie (Jao Boji) dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1910. Selama masa Revolusi di Indonesia , dia menyelundupkan senjata untuk para nasionalis Indonesia. Djiauw mendapat mendali untuk kontribusinya terhadap Republik Indonesia.